Suara.com - Peneliti mengatakan akan ada wabah penyakit lainnya yang mirip dengan Covid-19. Prediksi ini berdasarkan tingkat perubahan iklim bumi yang semakin parah.
Menyadur dari Daily Mail, para peneliti mengatakan pandemi penyakit seperti Covid-19 ada kaitannya dengan rusaknya lingkungan.
David Quammen, penulis dan peneliti lingkungan, menceritakan pada The Independent, "Ketika kita menghancurkan hutan tropis untuk membangun desa, kamp, dan pertambangan, lalu kita membunuh atau menangkap hewan liar untuk dimakan, kita telah membuka diri terhadap virus-virus tersebut".
Quammen yang juga merupakan penulis buku Spillover: Infeksi Hewan dan Pandemi Manusia, mengatakan epidemi corona ini bukanlah ancaman satu kali, melainkan ada penyakit baru yang telah menunggu setelahnya.
"Kita harus bersiap untuk yang berikutnya karena itu akan terjadi berulang-ulang," kata Quammen pada Bozeman Daily Chronicle.
Menurutnya, virus tak akan menular dari hewan ke manusia jika manusia yang berjumlah 7,7 miliar di bumi ini tidak menyerang habitat hewan tersebut, termasuk memakan dan merusak ekosistem hewan seperti kelelawar.
Meski tak menyebut secara spesifik penyakit yang akan muncul, Quammen memprediksi bahwa penyakit tersebut tidak akan berbeda jauh dari Covid-19.
"Ini bukan akhir dari masalah. Ini adalah bagian dari suatu pola. Pola kembali sejak lama," katanya.
Quammen melanjutkan bahwa meski kita tak dapat mematahkan polanya, namun kita bisa menanggulanginya. Apalagi dia melihat jika virus memiliki sifat yang berbeda dengan manusia.
Baca Juga: Giliran Didiet Maulana Semprot Ria Ricis Gara-gara Syuting di Komplek
"Kita cukup pintar dan mudah beradaptasi, virus bisa beradaptasi tapi tidak pintar," jelasnya.
Ia menambahkan jika kita dapat mengontrol Covid-19 ini, maka kita perlu memikirkan hal yang akan terjadi berikutnya.
Quammen menambahkan bahwa perubahan besar sangat diperlukan, termasuk membuat hubungan antara kesehatan manusia dan konservasi alam.
Berita Terkait
-
Imbas Virus Corona, Mal Grand Indonesia Sepi Pengunjung
-
Seorang Warga Jambi Positif Corona, Menyasar Seorang Pejabat?
-
Pria Ini Lupa Copot Masker saat Makan, Warganet: Untung Kamu Ganteng!
-
Lawan Virus Corona, Inul Daratista Tuai Pujian Tutup Bisnis Karaoke
-
Dampak Virus Corona, Jalanan di Jakarta Sepi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas