Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia atau IDI menanggapi adanya penolakan dari warga terhadap tenaga medis yang menangani pasien virus Corona COVID-19. Bahkan, kabarnya para perawat diusir oleh warga karena khawatir tertular virus mematikan tersebut.
Terkait hal itu, IDI mendesak pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa petugas medis yang menangani pasien pandemi Covid-19 dilengkapi oleh alat pelindung diri atau APD.
Sehingga, stigma negatif masyarakat terhadap petugas medis hingga berujung penolakan dan pengusiran dari lingkungan warga tidak lantas terulang kembali.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Mohammad Faqih menilai dalam situasi seperti ini pemerintah harus bertanggungjawab untuk meyakinkan masyarakat.
Dengan begitu, stigma negatif masyarakat terhadap petugas medis yang menangani pasien Covid-19 itu tidak lantas berkembang hingga berbuah tindakan yang berlebihan terhadap garda terdepan penangan wabah tersebut.
"Pemerintah harus bertanggungjawab meyakinkan masyarakat bahwa petugas kesehatan yang bekerja terlindungi secara baik dan tidak terpapar atau tertular pasien," kata Daeng kepada Suara.com, Rabu (25/3/2020).
Daeng menyarankan salah satu bentuk tanggungjawab pemerintah itu sendiri, yakni dengan memastikan ketersediaan dan mendistribusikan APD secara cepat kepada pihak rumah sakit. Sehingga, kata dia, keamanan petugas medis pun dapat terjamin hingga keyakinan di tengah masyarakat pun akan tumbuh.
"Caranya cepat cukupi APD ke petugas kesehatan," katanya.
Diketahui, penolakan terhadap tenaga medis, baik dokter maupun perawat, setelah virus corona atau Covid-19 mewabah terus terjadi di lingkungan domisili.
Baca Juga: Diusir Warga karena Corona, Perawat Terpaksa Tidur di RS Persahabatan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengemukakan penolakan oleh tetangga terjadi di lingkungan tenaga medis yang berdomisili tinggal di salah satu wilayah Jakarta Timur terjadi sejak Minggu (22/3/2020).
"Laporan ini kami terima pada Minggu (22/3/2020) lalu. Tidak hanya perawat tapi juga dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan," kata Ketua Umum PPNI Harif Fadhilah seperti dilansir Antara pada Rabu (25/3/2020) pagi.
Akibatnya, tenaga medis perawat pasien Covid-19 tersebut kini harus ditampung sementara di salah satu gedung RSUP Persahabatan sebagai tempat tinggal sementara mereka.
Meski begitu, Harif tak menyebut jumlah dokter dan perawat yang mengalami kondisi itu. Namun, kejadian tersebut dipastikan baru diketahui terjadi di lingkungan RSUP Persahabatan, kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
"Saya baru mendapatkan laporan di RSUP Persahabatan saja. Domisili mereka tinggal ada di sekitar RSUP Persahabatan, di sekitar Jakarta Timur," kata dia.
Berita Terkait
-
Diusir Warga karena Corona, Perawat Terpaksa Tidur di RS Persahabatan
-
Miris! Tenaga Medis RS Persahabatan Ditolak Warga di Wilayah Domisilinya
-
Hits: 6 Dokter Meninggal Karena Covid-19, Hoaks Kumur Air Garam dan Cuka
-
6 Dokter Meninggal karena Virus Corona Covid-19, IDI Sampaikan Belasungkawa
-
IDI Serukan Dokter Umum dan Spesialis Jadi Relawan Lawan Virus Corona
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas