Suara.com - Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Siti Hasni mengklaim, petugas sudah terlindungi dari virus Corona COVID-19 karena sudah ada protokol pengamanan dari pihak Rumah Sakit (RS) yang melakukan pemulasaran atau perawatan jenazah.
Menurutnya, perawatan itu mulai dari pembungkusan jenazah hingga peti dan penyemprotan disinfektan sudah dilakukan saat di RS.
"Kalau di kami kan (perawatan jenazah) perlakuannya sudah berlapis-lapis baru sampai ke kita, kita tinggal memakamkan saja, mengangkat peti. Peti pun sudah di-plastikin," kata Siti saat dihubungi, Kamis (26/3/2020).
Dia juga mengatakan, petugas juga tak perlu menggunakan alat pelindung diri saat membantu pemakaman jenazah virus corona. Masker dan sarung tangan disebutnya sudah cukup.
Para petugas, kata Siti, tak perlu kenakan coverall gown atau baju hazmat hingga kaca mata lebar. Ia menyatakan aturan ini direkomendasikan Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Insya Allah aman, karena menurut Dinas Kesehatan. pun kita (petugas penggali kubur) menggunakan masker dan sarung tangan, aman lah. Aman," ujar Siti.
Meski demikian, Siti menyebut masih khawatir masih ada potensi penularan virus terhadap petugasnya. Karena itu ia menyiapkan APD lengkap untuk petugas pemakaman jika diperlukan.
"Kan kita khawatir juga, di jalan ya kita kan gak tau, atau di area-area lain, atau di halaman Rumah Sakit itu sendiri, bertemu orang ya jadi kit menambahkan APD sendiri," kata dia.
Kendati demikian, menurutnya masker dan sarung tangan sudah cukup untuk melakukan pemakaman. Menurutnya APD lengkap harus diprioritaskan pada petugas medis.
Baca Juga: Sedih, Ini Surat dari Persija untuk Jakmania di Tengah Pandemi Corona
"Justru di Rumah Sakit yang APD-nya lebih lengkap. Mungkin minum pun susah kali ya mereka," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
PCNU Semarang Ciptakan Syair Corona, Dikumandangkan di Masjid dan Musala
-
Liga 1 Terhenti, Hamka Hamza Tak Putus Komunikasi dengan Sesama Pemain
-
Resepsi Pernikahan di Kediri Dibubarkan, Polisi: Sebenarnya Tak Tega
-
Dampak COVID-19, Polusi Udara Menurun Drastis
-
Pulang Takziah Jasad PDP Corona, Satu Polisi di Kolaka Kini Batuk dan Demam
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan, Komisi IV DPR Agendakan Panggil KKP Senin Depan
-
Irjen Kemendagri Pastikan Wilayah Solo Raya Kembali Kondusif Setelah Unjuk Rasa
-
Tinjau Pos Kamling di Makassar, Mendagri Tekankan Pentingnya Keamanan Berbasis Masyarakat
-
KontraS Ingatkan Prabowo: Tim Investigasi Harus Benar-benar Independen, Bukan Sekadar Janji
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Tiba Jam 2, Sherina Munaf Diperiksa Polres Jaktim Terkait Penjarahan Rumah Uya Kuya! Apa Kaitannya?
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur