Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KTT Luar Biasa atau Khusus G20 yang membahas virus corona COVID-19 merupakan bukti kepemimpinan global dalam menangani krisis. Menlu mengatakan dalam KTT G20 kali ini, pesan utama yang diperoleh adalah bahwa pandemik mengingatkan seluruh bangsa mengenai saling keterkaitan dan vulnerabilitas.
Hal itu disampaikan Menlu seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020) malam.
"Kita tahu virus ini tidak mengenal batas negara oleh karena itu untuk melawan virus ini harus dilakukan kerja sama secara bersama, terkoordinasi dan bersinergi," ujar Menlu dalam konferensi pers via video dari Istana Bogor.
Oleh karena itu, kata dia, sense of solidarity, kerja sama dan sinergitas tampak muncul dari semua pernyataan yang diberikan para pemimpin dalam KTT itu. Menlu menyampaikan dari pernyataan para pemimpin dalam KTT G20 itu, terlihat determinasi tinggi dari para kepala negara dan kepala perwakilan untuk melindungi hidup manusia.
Selain itu juga mengenai upaya mengembalikan kepercayaan dan menjaga stabilitas keuangan serta menghidupkan kembali pertumbuhan.
"Dalam pernyataan tadi, bagaimana para kepala negara, kepala pemerintahan, menyampaikan upaya untuk meminimalkan disrupsi terhadap perdagangan dan global supply chain," ujar dia.
Selain itu beberapa kepala negara juga menyampaikan mengenai pentingnya memberikan perhatian kepada negara berkembang, dan juga least develop country.
Dia mengatakan koordinasi, sinergi dan solidaritas serta soliditas menjadi ruh dari pertemuan KTT Khusus G20 mengenai virus corona. Lebih jauh dia mengatakan dalam KTT, Presiden RI Jokowi kembali menekankan pentingnya kerja sama, soliditas dan sinergitas.
Presiden juga menyampaikan pesan kuat bahwa seluruh bangsa harus memenangkan dua peperangan sekaligus yakni melawan virus corona dan melawan pelemahan ekonomi dunia saat ini.
Baca Juga: Dibiayai IMF, Negara G20 Akan Tingkatkan Suplai APD Virus Corona
"Itu dua pesan besar yang disampaikan presiden dalam statement nasional tadi. Dan dari pertemuan ini tadi akan dikeluarkan leader statement yang intinya akan dibagi empat hal, yakni upaya memerangi pandemik, safeguard ekonomi global, bagaimana meng-address disrupsi perdagangan dan bagaimana memperkuat kemitraan global," paparnya.
Berita Terkait
-
Dibiayai IMF, Negara G20 Akan Tingkatkan Suplai APD Virus Corona
-
Pengajian Istighosah di Gresik Dibubarkan Warga, Takut Bawa Virus Corona
-
Cerita Perawat Pasien Virus Corona di Banten Susah Cari Kost
-
Medis di Jakarta Istirahat di Hotel, Medis Banten Tidur di Gedung Lama
-
Pasien Virus Corona di RSUD Banten Tak Terurus dan Terlantar
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?