Suara.com - Belum ada tanda-tanda pandemi virus corona Covid-19 berada di tubir keganasannya, tidak dalam skala global, apalagi di Indonesia.
Indonesia justru baru mulai memasuki masa-masa tersulit, di mana jumlah pasien positif virus corona terus bertambah setiap harinya.
Per hari Kamis (26/3/2020) saja, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus merangkak naik menjadi 893 kasus. Sementara, total kematian yang disebabkan oleh virus ini mencapai 78 kasus.
Ini belum ditambah fakta bahwa tujuh dari 78 pasien corona yang meninggal di Indonesia adalah dokter, sosok yang sangat kita butuhkan di saat situasi krisis seperti sekarang.
Sayangnya, situasi tidak akan membaik dalam waktu dekat dan justru diprediksi bakal bertambah buruk.
Dikutip dari The Conversation Indonesia, berdasarkan prediksi para pakar, lonjakan kasus virus corona di Indonesia bisa mencapai 11 ribu sampai 71 ribu korban jiwa pada akhir bulan April mendatang.
Jumlah korban yang terbilang fantastis itu bakal terjadi kalau pemerintah tidak segera mengambil langkah cepat guna melawan Covid-19.
Tak hanya itu, menurut Ainun Najib, inisiator Kawal COVID-19, kondisi di Indonesia bahkan bisa menyusul Italia yang saat ini menjadi negara dengan pasien corona terbanyak di dunia.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Corona, Wakil Bupati Gunungkidul Minta Perantau Tak Mudik
“Populasi Jakarta 10 juta jiwa itu seperenam populasi Italia 60 juta jiwa. Italia hari ini saja dan belum selesai masih terus naik, 75 ribu kasus, 7500 meninggal (1/10-nya kan seperti estimasi). Dibagi enam saja, itulah Jakarta tiga minggu lagi, 12.500 kasus, 1.250 meninggal,” kata Ainun Najib via akun Twitter-nya @ainunnajib.
Tentu, prediksi-prediksi semacam ini membuat kita ketakutan setengah mati.
Perasaan cemas semakin meningkat setiap kali menyaksikan bagaimana pemerintah bekerja menangani pandemi corona di Indonesia.
Supaya kita bisa rehat sejenak dari kecemasan berlebihan, pernah enggak sih kalian memikirkan apa yang bakal kalian lakukan setelah pandemi corona ini berakhir?
Apa kalian enggak rindu piknik ke kebun binatang atau sekadar nongkrong di warung kopi kesayangan?
Suara.com bertanya kepada sejumlah kalangan dari berbagai usia tentang rencana apa yang bakal mereka lakukan usai pandemi ini berakhir.
Berita Terkait
-
Perantau Asal Tegal Tolak Kampungnya di-Lockdown: Sangat Lebay!
-
Kasus Covid-19 Tembus Seribu, Yurianto Tekankan Pentingnya Jaga Jarak
-
Ngotot Buka saat Wabah Corona, 3 Tempat Karaoke di Kudus Disegel Aparat
-
Imbas Ada Daerah Karantina Wilayah, Pemerintah Baru Mau Bentuk PP
-
Terminal Bus Blok M Sepi Penumpang Imbas Virus Corona
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti