Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu membandingkan anggaran pemerintah Indonesia dengan anggaran Malaysia untuk menangani virus corona.
Said Didu menyebutkan nilai bantuan ekonomi yang digelontorkan pemerintah Indonesia jauh lebih kecil dibanding negara tetangga Malaysia. Ia menyandingkan jumlah anggaran yang digelontorkan dengan jumlah penduduk masing-masing negara.
"Penduduk Malaysia hanya sekitar 33 juta siapkan Rp 928 triliun, Indonesia dengan penduduk sekitar 260 juta, pemerintah pusat hanya siapkan Rp 62 triliun," tulis Said Didu melalui Twitter (27/3/2020).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan melakukan relokasi anggaran APBN senilai Rp 62,3 triliun.
Presiden Jokowi juga telah menandatangani Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Hingga Kamis (26/3/2020) lalu, pemerintah mengaku telah menggelontorkan dana sebanyak Rp 158,2 triliun untuk penanganan corona di Indonesia.
Sekretaris Menko Bidang Perekonomian, Susiwijono merinci bahwa stimulus awal yang dikeluarkan pemerintah pada 25 Februari lalu senilai Rp 10,3 triliun.
Kemudian pada 13 Maret, stimulus kedua diluncurkan senilai Rp 22,9 triliun.
Pada konferensi pers bersama BNPB tersebut, Susi juga menyebut bahwa pemerintah telah melonggarkan defisit anggaran sebanyak Rp 125 triliun.
Baca Juga: YIA Operasi Penuh, 53 Pergerakan Penerbangan Dibatalkan Akibat Corona
Ia menjelaskan, UU Keuangan Negara membatasi batasan defisit anggaran sebesar Rp 480 triliun jika dihitung dengan batas defisit 3 persen dari PDB Indonesia saat ini.
Sementara itu, menyadur dari Straits Times, pemerintah Malaysia telah menganggarkan stimulus untuk menghadapi wabah corona di negaranya sebesar 250 miliar Ringgit Malaysia atau senilai 939 triliun rupiah (kurs rupiah per 28/3/2020).
Paket stimulus tersebut akan digunakan untuk program kesejahteraan sebesar 128 miliar Ringgit Malaysia, dan 100 miliar Ringgit lainnya untuk mendukung bisnis dan UMKM yang terdampak akibat kebijakan lockdown yang telah diterapkan.
Berita Terkait
-
Bengkel Ini Semprotkan Disinfektan Gratis Saat Service Berkala
-
Ajak Umat Muslim Salat di Rumah, MUI: Kontribusi Untuk Selamatkan Jiwa
-
Puluhan Pemilik Akun Penghina Almarhumah Ibunda Presiden Jokowi Dipolisikan
-
MUI Ajak Umat Berikhtiar dan Baca Qunut Nazilah Agar Terhindar dari Corona
-
Manfaatkan WFH untuk Mudik, PKPI: Jangan Bunuh Keluarga di Daerah!
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?