Suara.com - Pemerintah terus berupaya mengatasi penyebaran virus corona Covid-19 yang melanda Tanah Air. Merujuk pada data hari Minggu (29/3) akhir pekan lalu, kasus positif Covid-19 telah menyentuh angka 1825 kasus.
Dalam hal ini, kepala negara meminta agar perlindungan bagi tim medis—dokter hingga tenaga medis—betul-betul dijamin. Selain itu, penyediaan obat dan alat kesehatan harus menjadi prioritas yang utama.
Jokowi meminta agar seluruh dokter, perawat, hingga tim medis yang bekerja dijamin kesehatannya. Dalam urusan pekerjaan, para tim medis juga harus tetap bekerja dengan alat kesehatan yang memadai.
"Pastikan bahwa seluruh dokter, tenaga medis, perawat bisa bekerja dengan aman dengan peralatan kesehatan yang memadai," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sektetariat Presiden, Senin (30/3/2020).
Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan para jajarannya untuk memastikan Alat Pelindung Diri (APD) benar-benar tersalur ke rumah sakit. Tercatat, sebanyak 165 ribu APD telah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
"Pada 23 maret lalu pemerintah pusat telah mengirimkan 165 ribu APD ke setiap Provinsi. Saya juga minta ini benar-benar dipantau dari provinsi harus segera di kirim langsung di transfer ke rumah sakit yang ada di daerah sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada masyarakat," sambungnya.
Untuk diketahui, angka kasus positif virus corona Covid-19 yang terjadi di Indonesia terus melonjak. Hingga hari Minggu (29/3/2020), total ada 1.285 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Artinya, ada penambahan sebanyak 130 kasus baru. Sebelumnya, data per Sabtu (28/3/2020) terdapat 1.155 pasien positif Covid-19.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 130 orang. sehingga jumlah totalnya menjadi 1.285," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB, Minggu sore.
Baca Juga: Jokowi: Saya Ingatkan, Karantina Wilayah Kewenangan Pusat Bukan Daerah!
Berita Terkait
-
Jokowi: Saya Ingatkan, Karantina Wilayah Kewenangan Pusat Bukan Daerah!
-
PN Sleman Lakukan Sidang Online Selama Wabah Corona Belum Reda
-
Warga AS Tolak Dipulangkan: Saya Enggak Mau, Trump Lebih Payah dari Jokowi
-
Jokowi Minta Pasokan Rapid Test Cukup saat Pembatasan Sosial Skala Besar
-
Anies Sudah Kirim Surat ke Jokowi, Isinya: DKI Jakarta Mau Lockdown!
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?