Suara.com - Petugas kesehatan India menyemprotkan disinfektan langsung kepada para migran dengan alasan mencegah penyebaran virus corona.
Mengalihbahasakan dari Channel News Asia, penyemprotan secara langsung terhadap para migran ini menimbulkan kemarahan kepada para petugas.
Sebuah rekaman yang diunggah oleh akun Facebook Rana Ayyub menunjukkan sekelompok pekerja migran duduk berbaris di sebuah jalan di distrik Bareilly, negara bagian utara Uttar Pradesh.
Para petugas kesehatan yang mengenakan APD lengkap kemudian menyemprotkan disinfektan dengan mengunakan pipa selang pemadam kebakaran kepada para migran tersebut.
Proses penyemprotan ini memicu kemarahan publik di media sosial. Para warganet menganggap bahwa tindakan yang dilakukan kepada para migran ini tidak manusiawi.
Sementara itu, Nitish Kumar, pejabat tinggi pemerintah di distrik tersebut mengatakan bahwa para petugas kesehatan telah diperintahkan untuk mendisinfeksi bus-bus yang digunakan oleh pihak berwenang setempat.
Namun, setelah menyemprot bus, mereka lalu mengarahkan selang kepada para pekerja migran.
"Saya akan menindak agar mereka bertanggung jawab atas kejadian ini, " tulis Nitish melalui Twitter.
India telah memberlakukan penutupan atau lockdown secara nasional sejak 25 Maret lalu. Penutupan ini membuat ribuan pekerja melarikan diri dari kota untuk kembali ke desa mereka akibat kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Aktivitas di Rumah Selama Social Distancing
Bahaya menyemprot disinfektan ke badan
Sementara itu, penyemprotan disinfektan langsung ke badan disinyalir memiliki efek bahaya tersendiri.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penyemprotan cairan disinfektan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan. Penyemprotan langsung ke tubuh manusia berbahaya pada area kulit dan wajah.
"Penggunaan disinfektan dengan ruang atau penyemprotan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan, karena berbahaya bagi kulit mulut dan mata, menimbulkan iritasi," ujar Wiku dalam video konferensi pers di BNPB, Senin (29/3/2020).
Tak hanya itu, Wiku menuturkan penggunaan cahaya UV (Ultraviolet) dalam waktu dan volume yang berlebihan juga memiliki risiko kanker kulit bagi seseorang.
"Penggunaan dengan UV Light dalam konsentrasi yang berlebihan, mempunyai potensi jangka panjang, menimbulkan kanker kulit," ucap dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kaum Miskin Menjerit, India Tak akan Perpanjang Masa Lockdown
-
Terjebak Lockdown, Deepika Padukone Milih Beres-beres Dapur
-
Best 5 Otomotif Pagi: Cegat Motor Pakai Helm Corona, Adel Lelang Vespa
-
Unik! Ini Cara Polisi India Edukasi Soal Covid-19, Perhatikan Helmnya
-
Saat Polisi India Usir Warga di Luar Rumah Pakai Helm 'Corona'
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ahmad Ali dan Bestari Barus Tinggalkan Nasdem, Begini Susunan Lengkap Pengurus DPP PSI
-
Akting Sujud hingga Pingsan, Dinsos Jakbar soal Viral Pengemis Nyamar Pemulung: Jangan Diberi Uang!
-
Besuk Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Rajiv: Negara Tak Tutup Mana Atas Penderitaan Rakyat!
-
Sorotan Tajam MBG: Golkar Minta Perbaiki Dapur dan Distribusi, Bukan Hentikan Program!
-
Jakarta Feminist Soroti Kasus Femisida 2024: Satu Perempuan Dibunuh Setiap Dua Hari di Indonesia!
-
Janji Prabowo soal RUU PRT Molor, Jala PRT: Bukan Pembantu, Tapi Pekerja!
-
Ditunjuk Kaesang jadi Ketua Harian, Ahmad Ali Pede PSI Bisa Menang di 2029, Syaratnya Ini!
-
Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Diringkus, Puluhan Kilogram Barang Haram Disita
-
Gugatan Pernyataan Fadli Zon Soal Mei 98: KontraS Kecewa Hakim PTUN Semuanya Laki-Laki!
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi