Suara.com - Kisah memilukan dialami oleh keluarga Abdul Hadi Yunus di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Keluarga asal Malaysia tersebut hidup dalam kekurangan, selepas pemerintah menetapkan kebijakan Movemenet Control Order (MCO), demi menekan penularan Covid-19.
Abdul yang sehari-hari bekerja sebagai petani tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga karena penghasilan hariannya dipotong akibat kebijakan tersebut.
Padahal, ia harus menghidupi delapan anggota keluarga lainnya yang tinggal di Kampung Parit Tanjung Piandang.
Keadaan kian menyulitkan ketika Keluarga Abdul kehabisan stok bahan makanan selama tiga hari terakhir.
"Sebelum ada MCO, saya bisa bekerja sambilan di desa. Itu berarti saya mendapat upah dari sawah untuk menopang keluarga."
"Tapi kini gerak saya terbatas dan persediaan makanan habis tiga hari lalu," ucap Abdul seperti dialihbahasakan dari New Straits Times, Selasa (31/3/2020).
Akibat kondisi tersebut, Abdul dan keluarga terpaksa mengais hasil alam yang ada di sekitar rumah. Abdul mengaku tak segan untuk memakan sayuran liar atau ikan sepat yang ditangkap dari parit
"Saya dan keluarga makan apa saja yang bisa didapat di sekitar rumah kami," tambahnya.
Baca Juga: Eddies Adelia Nikah Lagi dengan Mantan Suami, ini Hukum dalam Islam
Beruntung, nasib Abdul tersebut seketika mendapat perhatian dari khalayak.
Perwakilan dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia memberikan bantuan kepada Keluarga Abdul berupa bahan makanan yang bisa digunakan untuk menyambung hidup.
Abdul disebut sebagai penyelamat bagi keluarganya meski bantuan makanan hanya dapat bertahan beberapa hari.
Kekinian, Abdul berharap kebijakan MCO bisa segera berlalu. Sebab, ia memiliki tanggungan besar untuk menghidupi keluarganya.
"Jika MCO diperpanjang, saya perlu mencari cara untuk hidup. Yang penting bagi saya, anak-anak dan keluarga tercukupi makanannya," kata Abdul.
Untuk diketahui, pemerintah Malaysia memperpanjang kebijakan MCO hingga 14 April mendatang guna menghentikan penularan Covid-19.
Berita Terkait
-
Antisipasi Kasus Impor Corona, Ini Skema Pemeriksaan WNI dari Luar Negeri
-
Kondisi Membaik, Video Menhub Budi Karya Beri Kabar Pakai Logat Palembang
-
Marak Corona, Kapolri: Waspada Modus Baru Perampok Semprot Disinfektan
-
Haedar Nashir Dorong Pemerintah Buat Kebijakan Nasional Karantina Wilayah
-
Kemendes Minta Desa Bentuk Relawan Tanggap Covid-19, Apa Saja Tugasnya?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi