Suara.com - Video yang menyebut penganut Kristen, Yahudi dan Budha di New Zealand mengalunkan Asmaul Husna dan kalimat Tauhid untuk menghadapi virus corona tersebar.
Rekaman itu secara berantai beredar melalui aplikasi perpesanan WhatsApp hingga membuat geger banyak pihak.
Dalam pesan tersebut terdapat narasi berbunyi seperti berikut.
Pertama kali dalam sejarah dunia…para pemusik dan penyanyi dari kalangan penganut agama Islam..Kristian…Yahudi dan Budha…hadir bersama-sama di New Zealand…mengalunkan Asmaul Husna (99 Nama ALLAH) dan kalimat Tauhid: ‘Laa ilaaha illalloh’ dalam Bahasa Arab…Khusus dalam menghadapi Wabah CV 19 ….Terlalu banyak hikmah berlakunya Wabah CV 19 sekarang ini…Saksikan hingga selesai.
Lantas benarkah penganut Kristen, Yahudi dan Budha di New Zealand mengalunkan Asmaul Husna dan kalimat Tauhid untuk menghadapi virus corona?
Penjelasan
Hasil penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, pesan tersebut dipastikan tidak benar. Hal itu ditunjukkan lewat temuan di sejumlah situs.
Video dalam pesan yang beredar sejatinya merupakan rekaman konser musik Saraybosna Fatih Sultan Mehmet Korosu yang digelar di Ayia Irene Museum, Istanbul, Turki untuk memperingati 558 tahun invasi Ottoman atau runtuhnya Era Bizantium.
Bukan penganut Kristen, Yahudi dan Budha melantunkan Asmaul Husna dan kalimat Tauhid.
Baca Juga: Apakah Kentut Bisa Bakar Kalori?
Situs Wolrd Bulletin, menyebutkan konser musik itu diikuti oleh sejumlah pelajar dari Kroasia, Serbia dan Bosnia yang menimba ilmu di Akademi Musik Bosnia dan digelar pada 25 Mei 2011.
Di bawah pimpinan Mehmed Bajraktarevics, paduan suara pelajar tersebut melantunkan lagu-lagu berbahasa Turki, Malaysia, Arab, Bosnia, Urdu dan Persia.
Video itu juga sempat diunggah oleh situs seperti Dailymotion dan ditayangkan stasiun televesi negara Turki, TRT Corporation. Semenentara untuk durasi aslinya sekitar 2 jam 42 menit 59 detik, berbeda dengan video yang beredar di WhatsApp hanya 4 menit 56 detik.
Kesimpulan
Pesan video yang menyebut penganut Kristen, Yahudi dan Budha di New Zealand mengalunkan Asmaul Husna dan kalimat Tauhid untuk menghadapi virus corona adalah hoaks atau palsu.
Faktanya, tidak ada kaitan antara video dan narasi yang dibagikan sehingga masuk dalam kategori False Context.
Berita Terkait
-
Warga di Banyumas Tolak Penguburan Mayat Pasien Corona di Tanah Pemkab
-
Ada Tambahan PDP, RS Darurat Wisma Atlet Rawat 428 Pasien
-
Kirana Larasati Kumpulkan Jutaan Rupiah, Lelang Barang Buat Lawan Corona
-
Physical Distancing: Benarkah Jarak Dua Meter Saja Cukup?
-
Update Corona Covid-19 Global: 178.099 Jiwa Sembuh, Tapi Jangan Lengah!
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Benyamin Davnie: Krisis Sampah Tangsel Momentum Transisi Menuju Teknologi PSEL
-
Kajari Purwakarta Bantah Isu Hoaks Dugaan OTT Jaksa oleh Kejagung
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026