Suara.com - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi atau yang karib disapa Dokter Tirta meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut dokter meninggal setiap hari selama pandemi corona alias Covid-19. Dia mengaku kepeleset omongan.
"Saya, di berbagai video telah membuat berbagai kehebohan jadi atas nama pribadi saya minta maaf. Ada beberapa hal yang perlu saya clearkan disini, pertama soal dokter yang meninggal, saya minta maaf kalau kepleset ngomong. Itu bahwa dokter meninggal setiap hari saya harus revisi. Ya dokter meninggal 8 pada saat itu tetapi tidak tiap hari. Saya minta maaf kalau ngomong dokter meninggal setiap hari saya cabut pernyataan itu. Emang bener meninggalnya 8 tapi tidak tiap hari," ujarnya melalui akun jejaring sosial Instagram, seperti dikutip dari laman Solopos--jaringan Suara.com--, Kamis (2/4/2020).
Setelah menjelaskan dan minta maaf perihal kepeleset ngomong, Dokter Tirta lebih lanjut menjelaskan persoalan lain terkait voice note yang tersebar belakangan ini yang ia anggap memecahbelahkan publik.
"Yang kedua, soal voice note yang tersebar, saya akan ceritain krolonologinya, jujur ini ngecewain banget. Jadi, ada anak di group tapi saya gak bisa ngomong groupnya apa, ini adalah grup persatuan brand, ada seorang anak tuh tanya ke saya Mas Tirta kalau misal ini itu jadi lockdown simulasinya seperti apa?' sambil ia meng-capture foto hoaks jalan Tol di Cipinang yang sudah diklarifikasi Jasa Marga. Saya jawab panjang mas prosesnya setahu saya harus izin ini itu dan seterusnya. Intinya setelah saya diskusi dengan staf khusus presiden kondisi lockdown seperti itu," tuturnya.
Dokter Tirta Terlanjur Viral
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa voice note tersebut disebarkan ke grup-grup keluarga sehingga menjadi viral. Ia pun merasa bersalah dan meminta maaf kepada khususnya pemerintah.
"Saya minta maaf kalau voice note itu menjadi viral kepada semua warga dan terkhususnya pemerintah. Padahal dari awal saya niatnya membantu pemerintah disini," sambungnya.
Tak hanya sampai di situ, dokter Tirta lebih lanjut lagi menyampaikan permintaan maafnya terkait statemen-nya saat marah-marah di mobil bukan maksud menyerang dan menghujat pemerintah. Ia juga mengaku sempat kecewa dengan pernyataan Pak Jubir Menkes dan maksud dari video tersebut untuk kritikan buat Pak Jubir.
"Yang ketiga, statemen saya yang marah-marah di mobil itu jujur aja saya tidak memaki orang tujuan di situ sama sekali bukan menyerang pemerintah. Di sini saya susah payah bantu pemerintah, bikin rumah sakit bareng Dompet Dhuafa, bikin disinfektan untuk pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Akun Ustaz Maher Ngegas, Sindir Dokter Tirta soal 'Lockdown' Gegara Corona
“Saya dukung pemerintah. Namun kondisi kemarin itu saya kerja 22 jam bukan alasan sih buat ngeles, saya itu tidur cuma 3 jam dan posisi saya udah demam pada waktu itu. Sama driver dibilang udah live Instagram. Nah saat itu saya kecewa dengan omongan Pak Jubir Menkes (Achmad Yurianto) yang miskin menginfeksi yang kaya. Nah di situ saya mengkritik. Dalam artian saya dan Pak Jubir punya kelemahan yang sama tak bisa fliter omongan," ujarnya lagi.
Ia pun kemudian minta maaf terkait hal itu.
"Saya minta maaf di situ, kalau video yang kedua membuat gaduh bukan saya pro-lockdown atau tidak. Saya jujur mengusulkan karantina wilayah enggak usah lockdown karena masing-masing daerah sudah karantina sendiri dan itu seingat saya dalam perintah Pak Jokowi. Harapan saya lewat video itu karantina wilayah didengar pak Jokowi untuk menjadi pembahasan, bukan untuk hujat pemerintah. Tapi kalau disebut hujat pemerintah saya minta maaf," sambungnya.
Berita Terkait
-
Disangka Korban Corona, Pria Mabuk di Pesanggrahan Bikin Panik Warga
-
Gelar Pesta Mewah saat Corona, Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Dipecat!
-
Hits Health: Tahapan Gejala Virus Corona, Cara Donor Darah Saat Wabah
-
Bisnis Tutup Akibat Corona, Fairuz A Rafiq Beri Pinjaman ke Karyawan
-
Jelaskan Corona ke Cucu, Amien Rais Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel