Suara.com - Pemerintah mengapresiasi keluarga Indonesia yang patuh dan disiplin menjalankan pesan untuk tetap tinggal di rumah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan sampai kini wabah corona belum berakhir.
Ia tidak menampik bahwa harus berkegiatan dan tetap produktif di dalam rumah bukanlah hal yang mudah untuk diimplementasikan. Terlebih orangtua yang harus mendampingi anak-anak yang wajib belajar dari rumah.
"Kami sampaikan apresiasi kepada keluarga di seluruh Tanah Air yang patuh dan disiplin menjalankan pesan tetap tinggal di rumah," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Dia menilai keluarga merupakan basis pertama dari upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di masyarakat. Dengan menjaga keluarga dari rumah, juga membantu menghambat penyebaran virus corona baru ini.
"Keluarga adalah basis dari upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu manfaatkan waktu yang sebaik-baiknya untuk dua hal utama ini," kata Yuri.
Hal pertama yang dapat dilakukan keluarga, khususnya orang tua dengan memberikan suasana gembira di rumah, manfaatkan waktu untuk tetap menjaga imunitas dengan tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan fisik yang bermanfaat.
Kedua, mengendalikan emosi, menyajikan makanan yang sehat dan bergizi, dan beribadah serta berkomunikasi intens dengan keluarga seluruhnya di samping tetap masih harus aktif, produktif meskipun dari rumah.
"Harapan kita, semakin banyak keluarga yang sehat, kita yakini masyarakat semakin kuat," kata Yuri.
"Tetap ikuti berita, ikuti perkembangan, dan lakukan edukasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan untuk mendapatkan itu semua," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: Cantiknya Bikin Heran, Ini Gaya Dian Sastro Pakai Masker Kain di Rumah Aja
Yuri kembali meminta perantau untuk menunda pulang ke kampung halaman demi mencegah penyebaran virus. "Lebih baik menunda kegiatan di luar rumah, jangan bepergian, dan berkomunikasi menggunakan jaringan telekomunikasi yang dimiliki,"
"Kita harus melindungi siapa pun, termasuk saudara di kampung, dan siapapun yang kita kasihi. Disiplin, dan kebersamaan ini penting. Kita bisa menjadi pahlawan untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN