Suara.com - Kekhawatiran sedang membayangi benak Rajiman Sormin. Ia khawatir akan dipanggil bekerja lagi.
Saat orang-orang khawatir akan kehilangan pekerjaannya, Sormin justru sebaliknya. Dia bukannya takut, dia hanya khawatir.
Virus corona mungkin akan membuatnya kembali bekerja sebagai perawat mayat di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan.
Padahal, Sormin telah resmi pensiun pada 1 April lalu setelah 12 tahun bekerja sebagai perawat mayat di RSU tersebut.
Dua belas tahun sudah dia mendedikasikan hidupnya untuk mencuci, membalsem, dan mendandani orang mati.
Mulanya, Sormin berencana untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarganya. Tapi mungkin rencana itu akan berantakan.
"Jika saya diminta untuk kembali, saya akan kembali," kata Sormin kepada Al Jazeera.
Dia memperkirakan akan dipanggil bekerja lagi mengingat jumlah korban virus corona di Indonesia terus meningkat.
"Jika dokter membutuhkanku, aku akan membantu mereka. Jika aku mati, aku akan mati. Tuhan akan memutuskan. Mengapa harus takut?" kisah Sormin.
Baca Juga: Tetap Jualan Kala Wabah, Nenek Usia 88 Tahun: Nyuwun Slamet Maring Gusti
Tentu saja, tugasnya kini tak seperti biasanya. Ada cara khusus untuk merawat jenazah corona yang mungkin sangat berisiko baginya.
"Proses untuk mempersiapkan mayat berbeda sekarang," ujar Sormin.
Mayat harus dibungkus dengan tiga lapis terpal plastik, lalu dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Selain itu, jenazah harus dimakamkan dalam waktu empat jam setelah kematian mereka.
Sormin sadar, virus corona telah menewaskan banyak orang, termasuk dokter yang juga temannya, Ucok Martin.
"Dia sangat ramah, dan dia selalu membantu pasien dan keluarga mereka jika mereka tidak mampu membayar pengobatan," kenang Sormin.
Tag
Berita Terkait
-
Diomeli Hanung Bramantyo di Lokasi Syuting, Reza Rahadian Sampai Menangis
-
Dokter yang Merawatnya Meninggal, Begini Kondisi Terakhir Menhub Budi Karya
-
Lagi, IDI Laporkan 3 Dokter Meninggal Dunia karena Virus Corona
-
Ramai Warga Tolak Jenazah COVID-19, Ini Saran Dari Tim Forensik RS Sardjito
-
Penting Diperhatikan! Cara Mengafani Jenazah PDP Virus Corona Covid-19
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!
-
Soeharto Jadi Pahlawan, Media Asing Sorot Sisi Gelap Diktator dan Pembantaian Massal
-
Profil Gus Elham Yahya: Pendakwah Viral 'Kokop Pipi' Asal Kediri, Cucu Kiai dan Idola Anak Muda
-
Rektor Sudirman Said: Pemimpin Sejati Juga Pendidik, Bangsa Butuh Teladan Bukan Kekuasaan
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Eks Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Diduga Dimutilasi Pelaku
-
Jasad Istri Pegawai Pajak Ditemukan Tak Utuh di Septic Tank, Motif Pelaku Masih Jadi Teka-teki