Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyaluran program jaring pengaman sosial kepada masyarakat lapisan bawah tepat sasaran.
Bahkan Jokowi meminta penyaluran bantuan tersebut melibatkan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), pemerintah desa dan pemerintah daerah sehingga tepat sasaran.
"Pelaksanaannya betul-betul tepat sasaran. Data dari kelompok-kelompok penerima manfaat juga by name by address, sehingga tepat dan akurat. Melibatkan RT RW dan pemerintah desa dan pemenrintah daerah sehingga betul-betul bantuan ini bisa tepat," ujar Jokowi dalam rapat terbatas tentang Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial melalui Video Conference di Istana Bogor, Selasa (7/4/2020).
Ia juga meminta jajaran menteri terkait untuk secepat mungkin menyalurkan program jaring pengaman sosial, sehingga bisa segera dirasakan masyarakat lapisan bawah.
Jokowi mengingatkan, agar penyelenggaraan jaring pengaman sosial bisa seefisien mungkin dan tidak berbelit-belit.
"Mekanisme penyelenggaraan jaring pengaman sosial ini seefisien mungkin. Menggunakan cara praktis tidak berbelit-belit dan menyulitkan masyarakat. Dan rancang mekanisme yang bisa melibatkan sektor usaha mikro, usaha kecil, pedagang sembako di pasar, jasa transportasi ojek sehingga ini bisa menggerakan mengikutsertakan usaha-usaha yang di bawah dan bersama-sama dengan kita dan juga ekonomi di bawah ikut bergerak," Jokowi menjelaskan.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat lapisan bawah.
Sehingga masyarakat lapisan bawah bisa memenuhi kebutuhan pokok akibat dampak pandemi corona.
"Kita pemerintah telah menyiapkan dana sekitar Rp 110 triliun yang dialokasikan untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan berbelanja untuk menjaga daya beli," ujar Jokowi.
Baca Juga: 3,7 Juta Warga Jabodetabek Terdampak Corona akan Dapat Bansos
Berita Terkait
-
3,7 Juta Warga Jabodetabek Terdampak Corona akan Dapat Bansos
-
Tambah Alokasi Jaring Pengaman Sosial, Jokowi Siapkan Rp 110 Triliun
-
Simpan Video Porno, Ali Tersangka Penghina Jokowi Dijerat Pasal Berlapis
-
Tagih Janji Jokowi, DPR Minta Pemerintah Bagikan Masker Gratis Lewat RT/RW
-
BNPB Akui Kewalahan Masuk Rumah Orang Miskin Jika Jokowi Terapkan Lockdown
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
DJ Panda Diperiksa Rabu Lusa Soal Kasus Ancaman ke Erika Carlina, Polisi Ungkap Kisi-kisi Ini!
-
5 Fakta Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI, Roy Suryo Cs Beberkan Kejanggalan Mengejutkan
-
Hati Orang Tua Nadiem Hancur, Ayah Bersumpah Terus Berjuang: Proses Ini Mesti Dilalui Panjang
-
Roy Suryo Tunjukkan Salinan Ijazah Jokowi dari KPU DKI: 99,9 Persen Palsu, Hurufnya Mencotot Keluar
-
Tidak Menyerah, Tim Hukum Siapkan Bukti Baru: Ada Hak Konstitusional Nadiem yang Belum Terpenuhi
-
Penampakan Ijazah Jokowi di KPU DKI: Mirip dengan yang Viral, Pengamat Cari Kejanggalan Legalisir
-
4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
-
Anthony Norman Lianto Bantah Tuduhan Kekerasan Seksual, Ungkap Bukti Terkini
-
Nadiem Makarim Kalah Telak, Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Sikat Korupsi Chromebook
-
Israel Ajukan Banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Usai Indonesia Tolak Visa Atlet Senam