Suara.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah merenggut penghasilan para pengemudi ojek online. Sepi orderan penumpang menjadi faktor utama menurunnya penghasilan kelas pekerja yang mencari uang di jalan ini.
Terlebih, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta melarang para pengemudi ojek online mengangkut para penumpang. Mereka hanya diperbolehkan mengantar barang dan makanan saja.
Agar kantong tetap terisi dan dapur tetap megebul, para pengemudi ojek online ini harus memutar otak. Salah satunya N, pengemudi yang biasa beroperasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Pria berusia 39 tahun ini mensiasati sepinya orderan dengan cara menawarkan jasa antar barang dan makanan di media sosial Twitter. Upaya tersebut ia lakukan mengingat orderan yang masuk ke aplikasi ojek online sangat sepi.
"Saya melihat cuitan Twitter rekan-rekan saya yang lain sehingga saya memberanikan diri untuk ikutan ngetwit juga," kata N kepada Suara.com, Jumat (10/4/2020).
N mengatakan, nantinya pelanggan bisa mengirim pesan di akun Twitternya terkait barang atau makanan yang hendak dipesan. Bahkan, N tidak mematok tarif tertentu terkait layanan jasa yang dia tawarkan.
"Untuk tarif saya tidak meminta harus sesuai aplikasi. Saya terima berapa saja karena memang situasinya sedang sulit untuk semua," kata dia.
Layanan jasa melalui akun Twitter ini baru dimulai oleh N sejak pagi tadi. Baginya, sistem kepercayaan dengan pelanggan menjadi kunci dalam layanan jasa seperti ini.
"Saling percaya, menjaga amanah dan untuk menambah pendapatan, dasarnya itu. Saya baru ngetwit tadi pagi sambil nunggu salat dan ini atas inisiatif dari rekan-rekan menyiasati sepinya orderan, tanpa melalui akun," kata N.
Baca Juga: Jakarta Terapkan PSBB, Pemerintah Pusat Minta Warga Jalankan Sepenuh Hati
Sejauh ini, N telah mendapat sejumlah orderan melalui layanan jasa di media sosial Twitter. Namun, ada satu orderan yang ia lempar kepada rekannya karena lokasi yang begitu jauh.
"Tadi pagi saya dapat satu, tapi karena jemputnya jauh (Senen), akhirnya saya lempar ke teman yang standby di area sana," ungkapnya.
"Sejam yang lalu saya baru menyelesaikan 1 order yang saya dapat dari twitter. Barusan juga ada yang DM untuk nitip belanja di supermarket. Saya belum sanggupi karena belum tahu tokonya buka atau tutup".
Catatan: Nama pengemudi ditulis dengan inisial kerena permintaan narasumber. Selain itu, akun Twitter yang bersangkutan juga tidak ditampilkan.
Berita Terkait
-
Pertanyaan Balita Putri Ojek Online Bikin Haru: Ayah Dapat Orderan Gak?
-
Berlaku PSBB, Konteksnya Bukan Larang Ojek Online Bawa Penumpang
-
Ojek Online Bakal Sengsara Jika Jakarta Jadi PSBB, Ini Respon Grab
-
Jakarta Akan Terapkan PSBB, Pak Anies Bantu Ojek Online Dong!
-
BPJamsostek dan Warteg Beri Makan Siang Gratis bagi Pengemudi Ojek Online
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara