Suara.com - Beredar informasi yang mengklaim bahwa baru-baru ini umat Islam di Amerika Serikat (AS) mengadakan sholat magrib berjamaah hingga ke jalan raya karena virus corona atau Covid-19.
Klaim itu disebarkan oleh akun Facebook Hafiz Okta Sanjaya pada Kamis, 9 April 2020. Ia mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut.
“SITUASI & KONDISI ( Sikon) Tadi Malem di Amerika Serikat . …Saat Tiba Masuk Sholat Magrib Masyarakat Kaum Muslim berbondong bondong Menunaikan Sholat berjama”ah di Mesjid sampai Tumpah Ruah di Jalan Raya .
Sehubungan dengan Adanya Covid 19 , Pemerintah Setempat Memberi Kesempatan Ummat Islam beribadah Secara Terbuka & di boleh kan Suara Volume Mesdjid di besar kan .
Tumben… Sebelum Covid 19 datang di Amerika , Suara Volume Mesjid tidak di bolehkan Keluar.”
Unggahan tersebut sudah dibagikan 2078 kali saat tangkapan layar diambil.
Benarkah umat Islam di Amerika Serikat sholat magrib berjamaah sampai ke jalan karena corona?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id---jaringan Suara.com, Jumat (10/4/2020), klaim yang menyebut video itu merupakan salat maghrib di Amerika Serikat baru-baru ini dan dikaitkan dengan wabah virus Corona Covid-19 adalah keliru.
Video tersebut sudah ada sejak Februari 2017 yang lalu. Tidak ada kaitan sama sekali dengan wabah virus corona.
Kejadian dalam video itu merupakan aksi unjuk rasa damai memprotes Donald Trump yang melarang masuk untuk sementara para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ada Uang Tunai di Paket Bansos PSBB DKI dari Anies?
Aksi damai ini terjadi pada tanggal 2 Februari 2017. Video direkam ketika umat Islam yang ikut aksi damai sedang menunaikan salat maghrib.
Kanal Youtube, Quran videos mengunggah video yang sama dengan judul “Muslim praying in New york streets” pada tanggal 5 Februari 2017.
Menurut bklyner.com, pada hari Kamis, 2 Februari 2017, sekitar 7.000 ribu orang Yaman-Amerika, Muslim, dan pendukung secara damai berdemonstrasi di Brooklyn Borough Hall untuk memprotes “larangan Muslim” Trump dan berdiri dengan warga Yaman-Amerika New Yorker yang anggota keluarganya terdampar di luar negeri.
Pada 27 Januari 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif (executive order) yang melarang masuk untuk sementara para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Kebijakan setara Keppres, yang bernomor 13769 itu berjudul, “Melindungi Bangsa dari Penyusupan Teroris Asing ke Amerika Serikat”. Negara-negara yang warganya dilarang masuk AS adalah Suriah, Iran, Irak, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman. Negara lain yang juga kena dampaknya adalah Korea Utara.
Kesimpulan
Berita Terkait
-
Program Kartu Prakerja Resmi Dibuka, Akan Rekrut 164 Ribu Peserta
-
Menperin Imbau Industri Otomotif Tetap Penuhi Hak Pekerja
-
Kim Jeffrey Kurniawan Berharap Kompetisi Bisa Tetap Berjalan
-
174 Tenaga Medis di Jakarta Kena Virus Corona, 23 di Antaranya Sembuh
-
Kerusuhan Napi, Lapas di Manado Dikabarkan Hingga Terbakar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri