Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan lebih mudah jika dilaksanakan serentak bersama daerah penyangga ibu kota. Pelaksanaannya disebut bisa disinkronkan.
Sejauh ini, daerah yang akan menjalankan PSBB setelah Jakarta adalah Bogor, Depok, dan Bekasi. Ketiganya merupakan bagian dari kawasan Provinsi Jawa Barat.
Ia lantas berharap Provinsi Banten juga segera mengajukan PSBB. Dengan demikian wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan bisa melaksanakan kebijakan serupa.
"Hari Rabu tetangga kita di Jawa Barat akan segera laksanakan, mudah-mudahan Banten juga segera. Sehingga pengaturan lebih mudah," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020).
Anies menuturkan, karena daerah penyangga itu belum melaksanakan PSBB, banyak warga yang hilir mudik keluar masuk Jakarta. Hal ini membuat terjadinya kerumunan orang seperti yang terjadi saat mengantre angkutan umum pagi tadi.
"Terkait dengan KRL, jadi nanti di kawasan terutama kawasan tetangga kita, di Bogor, di beberapa tempat lain mereka kana melaksanakan PSBB, jadi harapannya nanti akan sinkron dengan policy di Jakarta," jelasnya.
Karena itu nantinya bersama daerah lain ia akan melakukan razia di sejumlah pos pengawasan atau check point di perbatasan Jakarta dengan daerah lain. Tujuannya untuk mengawasi masyarakat yang bepergian ke Jakarta atau sebaliknya.
"Sebelum masuk di situ dilakukan pemerikasaan, razia-razia di situ, dan kita pastikan terus daritadi juga sudah begitu bahwa semua kendaraan yang masuk ke kawasan lingkungan Jakarta harus mentaati aturan PSBB," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Terbuka, Asosiasi Ilmuan Muda Desak Pemerintah Buka Data Genom Corona
Berita Terkait
-
Gubernur Khofifah Jamin Ketersediaan Pangan di Jatim Selama Pandemi Corona
-
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Gelar Tes PCR Corona Massal
-
Digerebek Polisi saat Gelar Pesta, Bule di Bali Sempat Marahi Satpam Vila
-
Selama PSBB Bodebek, Pemprov Jabar Kucurkan Bansos Rp 500 Ribu Per Keluarga
-
Lebih Banyak dari Indonesia, Kasus Virus Corona di Malaysia Hampir 5 Ribu
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
Terkini
-
Video Lawas Deddy Sitorus jadi Bahan Politisasi, Ini Kata Analis
-
Nadiem Bisa Lolos? Mahfud MD Temukan 1 Kesalahan Fatal di Kasusnya
-
Babak Baru Kasus Delpedro: Polisi Geledah Kantor Lokataru dan Apartemen Keluarga
-
Dudung Abdurachman Buka Suara Soal Darurat Militer: "Tahapannya Panjang!
-
Babak Baru Nadiem Makarim: Sudah Tersangka di Kejagung, Kini Dibayangi Status Tersangka dari KPK
-
Puan Maharani Pimpin Reformasi DPR; Gebrakan Awal, Tuntutan Publik Menyusul?
-
SOS! Keluarga Indonesia Kehilangan Sentuhan? Ini Jurus Ampuh Menko PMK Selamatkan Generasi dari AI
-
CEK FAKTA: Rumah Ahmad Sahroni di Bandung Dibakar Massa?
-
Komandan Dipecat, Sopir Hanya Demosi: Kompolnas Beberkan Faktor Peringan Bripka Rohmat
-
Sinyal Keras dari Istana, Yusril: Pintu Pidana Masih Terbuka untuk 7 Anggota Brimob