Suara.com - Pembuat berita palsu atau hoaks tentang perpanjangan masa karantina wilayah atau lockdown akibat virus corona di Zimbabwe akan dipenjarakan. Tak tanggung-tanggung, pembuat hoaks itu terancam 20 tahun penjara.
Dalam pernyataan di media penyiaran publik ZBC pada Selasa (14/4/2020), Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menanggapi pernyataan yang beredar di media sosial pekan lalu mengenai perpanjangan lockdown. Dengan tegas ia membantah berita hoaks tersebut dan mengancam akan memenjarakan pembuatnya.
"Ini sangat tidak masuk akal, saya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu," kata Mnangagwa dikutip dari Antara, Rabu (15/4/2020).
Mnangagwa mengerahkan pihak berwajib untuk mencari pembuat berita hoaks tersebut. Pembuat hoaks akan dijerat dengan hukum 14 tingkat selama 20 tahun penjara.
"Jika kami menangkap orang di baliknya akan menjadi contoh bagus dan dia bisa dijerat hukum tingkat 14, yakni 20 tahun penjara. Saya rasa kami perlu menunjukkan bahwa kami tidak menginginkan ada kabar palsu yang beredar," tegas Mnangagwa.
Pada Maret, pemerintah negara di selatan Afrika itu mengumumkan adanya regulasi karantina wilayah, termasuk aturan hukuman penjara hingga 20 tahun bagi orang yang menyebarkan berita palsu terkait virus corona baru Covid-19.
Juru bicara kepolisian nasional Paul Nyathi mengatakan ada lebih dari 5.000 orang telah diamankan karena bepergian ke luar rumah tanpa izin. Tak hanya kepolisian, tentara juga diterjunkan untuk membantu menegakkan peraturan selama pemberlakuan lockdown.
Kelompok pemerhati HAM Zimbabwe, ZLHR mengatakan regulasi lockdown mengakiatkan adanya penigkatan kasus warga yang dipukuli oleh pihak keamanan. Warga tersebut dinilai telah menentang aturan lockdown.
Meski demikian, pihak kepolisian mengaku tidak menerima laporan apapun.
Baca Juga: Resmi Jadi Wagub DKI, Riza Patria: Saya akan Patuhi Peraturan Pemerintah
Pemerintahan kabinet Mnanggagwa baru akan bertemu pada akhir pekan ini untuk memutuskan nasib lockdown selama 21 hari itu, apakah akan diakhiri, disesuaikan atau diperpanjang. Dari laporan, tercatat ada 17 kasus infeksi virus corona dan tiga pasien meninggal dunia.
Hingga Senin (13/4/2020) malam, baru sekitar 600 orang dari total 15 juta penduduk Zimbabwe mendapatkan pengujian medis guna memeriksa keberadaan virus corona.
Berita Terkait
-
PSBB Hari Pertama, Jumlah Penumpang di Stasiun Depok Baru Langsung Anjlok
-
Sebulan Terinfeksi Corona, Menhub Budi Karya: Saya Tidak Menyerah
-
Agar Tak Kena Sanksi, Perhatikan Hal Ini Saat Berkendara di Masa PSBB
-
Balasan Menohok Kaesang, Disindir Tak Berdonasi saat Wabah Corona
-
Alami Gejala Corona Covid-19, Dokter Ini Pantau Pasien Pakai Video Call!
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita