Suara.com - Singapura terancam diserbu kasus corona alias Covid-19 gelombang kedua. Negeri Merlion kekinian mula khawatir. Pasalnya, kasus di sana justru melonjak dari sebelumnya diklaim mereda.
Sebelumnya, Singapura memang dipandang sebagai salah satu negara model rujukan dalam menangani pandemi corona. Mereka dinilai piawai serta tanggap melindungi warganya.
Mulai dari mempertimbangkan pembatasan total atau lockdown, termasuk penutupan tempat kerja, dan sebagainya. Angka kasus corona di sana, termasuk jumlah kematiannya pun diacungi jempol.
Tapi kini semuanya seolah berubah. Soalnya, angka kasus corona di sana tiba-tiba melejit naik. Sejumlah pengamat kemudian mengatakan, ledakan pandemi itu merupakan peringatan besar pada negara-negara lain untuk tetap waspada, bahkan saat tampaknya mereka berada di puncak krisis.
Kekinian, Singapura dihantui kasus gelombang kedua virus corona. Berdasarkan laporan The Straits Times, pada Rabu kemarin Singapura mulai mencatatkan angka pecah rekor pada kasus harian tertinggi.
Melansir dari Hops.id--jaringan Suara.com--, Kamis (16/4/2020), dalam sehari saja, Departemen Kesehatan Singapura mengumumkan kasus baru corona di Singapura mencapai 447 orang.
Angka ini membawa Singapura ke jurang ketakutan. Sebab, total kasus corona di sana kini mencapai 3.699 orang. Padahal, sebelumnya tren kasus corona di Singapura sudah sangat jauh menurun.
Petaka pekerja asing
Laporan menyebut, mulai tingginya kasus corona di Singapura terjadi usai ditemukannya banyak kasus baru di asrama-asrama pekerja asing. Dalam satu asrama saja, bisa ditemukan kasus hingga 40.
Baca Juga: Kepergok Bobol Minimarket Saat Corona, Satu Pelaku Tewas Ditembak Polisi
Pihak berwenang bergegas mengarantina beberapa asrama yang menampung puluhan ribu pekerja, dan memindahkan sejumlah besar ke tempat tinggal lain dalam upaya untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Pada Jumat 10 April lalu, Singapura juga mengumumkan diserbu 198 kasus baru dengan satu kematian. Laporan itu langsung membuat Singapura melakukan sejumlah hal untuk memborder diri.
Pemerintah Singapura kini menerapkan aturan ketat mencegah penularan. Ada hukuman penjara dan denda bagi warga yang melanggar aturan tinggal di rumah.
Mereka juga melarang semua kunjungan dan transit jangka pendek dari luar negeri. Selain itu, semua acara yang melibatkan massa juga dilarang. Sekolah dan tempat peribadatan seperti masjid dan gereja juga ditutup.
Baru-baru ini Singapura bahkan mengumumkan perlunya persetujuan bagi warganya yang memegang paspor jangka panjang saat akan kembali ke negaranya.
Selain itu, pemerintah setempat akan membatalkan paspor warganya yang melanggar aturan tinggal di dalam rumah. Pelarangan pengunjung dari luar negeri terkait dengan temuan kasus impor.
Berita Terkait
-
Kepergok Bobol Minimarket Saat Corona, Satu Pelaku Tewas Ditembak Polisi
-
Pembatasan Sosial, Hubungan Seksual Selama Pandemi Corona Juga Diharamkan?
-
Sebelum Terpapar Covid-19, Andrea Dian Sedang Persiapan Bayi Tabung
-
Kartu Pra Kerja Ibarat Vaksin Bagi Korban PHK di Masa Corona
-
Sepi karena Wabah Corona, Pedagang Sepatu Keliling Nangis Bingung Cari Uang
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!