Suara.com - Foto perbandingan bantuan sembako atau bantuan sosial (bansos) Jawa Barat dengan DKI Jakarta beredar di media sosial. Disebut-sebut, bantuan dari Jabar lebih banyak dari DKI Jakarta. Apa benar demikian?
Salah satu yang membagikan ulang foto dan mempertanyakan kebenaran tersebut adalah pengguna Twitter dengan akun @narkosun.
"Banyak beredar foto perbandingan bansos DKI vs Jawa Barat di TL. Beneran kah seperti ini," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Jumat (17/4/2020).
Dalam foto itu, tampak paket sembako dari Jawa Barat berisi barang-barang senilai Rp 350.000 dan uang tunai sebesar Rp 150.000. Sementara, paket sembako dari DKI Jakarta berupa barang sebesar Rp 149.500 tanpa uang tunai di dalamnya.
Tanggapan warganet
Banyak pengguna media sosial, termasuk Twitter dan Facebook yang meninggalkan komentar terkait berita foto perbandingan bantuan sembako dari Jabar dan DKI Jakarta ini.
Ada yang memilih untuk tetap bersyukur.
"Bersyukur aja yang udah dapat lah, kita-kita aja yang tidak dapat diam saja, memang orang kurang bersyukur kalau sampai membanding-bandingkan," komentar Toni Setiawan.
"Jika ada yang tanya kok saya nggak terima? Yang mendapatkan bantuan atau sembako itu yang berhak menerimanya, ada lho yang merasa sudah mampu dan menerima, mengembalikan atau menolak bantuan. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah," komentar dari Dedy Soebrata.
Baca Juga: Ada Corona, Tiara Terpaksa Tetap Keliling Jualan Donat agar Tak Kelaparan
"Wajar ajalah, Alhamdulillah masih diberikan. Penduduk jakarta lebih banyak, dan banyak orang Jawa Barat cari makannya di Jakarta. Bersyukur lebih baik," tulis Muhammad Nur.
Beberapa warganet mencurigai ada oknum 'tukang sunat' bantuan sembako dan bantuan sosial.
"Otak pejabat daerah setingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan, ya seperti itu, hobi jadi tukang sunat," tulis Aswar R**.
"Dari atas bener, sampai ke masyarakat yang nggak bener, banyak disunat di jalan," komentar Sigo**.
Terdapat pula warganet yang menyayangkan bantuan ada yang diserahkan di jalan, sementara yang di rumah aja malah tidak dapat.
"Bantuan diserahkan ke jalan-jalan, kami disuruh di rumah. Ojol dan pedagang yang viral yang dibantu, kami bagaimana?" tulis Arman Mo****.
Berita Terkait
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
-
Yai Mim Bantah Tudingan Dirinya Bernapsu, Sahara yang Sengaja Menggoda Pakai Baju Ketat
-
Dedi Mulyadi Turun Gunung Damaikan Yai Mim dan Tetangganya, Netizen Cari Gubernur Jatim
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre