Suara.com - Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) terus melakukan advokasi bagi penyandang disabilitas --khususnya tunanetra-- saat pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sebab, para tunanetra menjadi kelas paling rentan terpapar dari sektor sosial dan ekonomi.
Ketua Pertuni Eka Setiawan mengatakan, pihaknya mencatat ada 750 tunanetra yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 persen bekerja di sektor formal, sisanya adalah pekerja harian --umumnya merupakan juru pijat.
"Karena itu, disamping mejembatani untuk mendapat bantuan dari pihak swasta, Peruni mengadvokasi agar tunanetra mendapat bantuan dari program yang dijalankan pemerintah pada dampak sosial ekonomi," kata Eka kepada Suara.com, Selasa (21/4/2020).
Menurut Eka, pihaknya terus berupaya menjembatani agar para tunanetra mendapatkan bantuan secara ekonomi. Dia menyebut, Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta baru memberi bantuan berupa sembako bagi penyandang disabilitas.
"Nah, baru kemarin setelah Pertuni melakukan advokasi dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Sosial, apa yang Pertuni perjuangkan berhasil, yaitu adanya perhatian pemerintah dalam bentuk bantuan sembako pada penyandang disabilitas di DKI Jakarta termasuk tunanetra di dalamnya," bebernya.
Penghasilan Turun
Hampir 90 persen para tunanetra yang tersebar di wilayah DKI Jakarta adalah pekerja non formal yang mengandalkan penghasilan harian. Umumnya mereka bekerja sebagai juru pijat.
"90 persen di antaranya adalah tunanetra yang bekerja di sektor harian atau non formal sebagai pekerja harian. Umumnya mereka bekerja sebagai juru pijat," ujar Eka.
Sejak aturan social distancing dan physicial distancing diterapkan --yang diklaim sebagai cara mengurai penyebaran virus--, penghasilan para juru pijat menurun. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 lalu.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Juru Pijat Tunanetra Kini Tak Punya Penghasilan
"Sejak Jakarta memberlakukan social distancing dan physicial distancing pada 15 Maret lalu hingga 10 April Pemprov DKI Jakarta menetapkan PSBB, bukan lagi penghasilnnya menurun. Tapi sejak social distancing, teman-teman tunanetra ptaktis tidak bekerja," ungkapnya.
Pasalnya, jasa yang ditawarkan oleh juru pijat tunanetra adalah bentuk kegiatan yang melibatkan kontak langsung. Dengan demikian, Eka memastikan, para juru pijat hingga kekinian minim --atau bahkan tidak punya penghasilan.
"Saya pastikan semua mereka yang bekerja di sektor pekerja non formal terlebih mereka yang mereka bekerja sebagai juru pijat, mereka tidal bisa bekerja lagi. Praktis bisa kami katakan, mereka berhenti untuk mencukupi kehidupan," ucap Eka.
Dari fenomena tersebut, para juru pijat tunanetra kini hanya menunggu bantuan dari orang lain. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah hadir bagi para penyandang disabilitas, khususnya para tunanetra sebagai kelas rentan dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Mereka praktis menunggu bantuan orang lain atau pihak lain. Sebenarnya, negara harus hadir penuh terhadap kondisi yang dihadapi atau dampak yang dihadapi penyandang tunanetra seabagai juru pijat," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19, Juru Pijat Tunanetra Kini Tak Punya Penghasilan
-
Ridwan Kamil Minta Maaf Ngopi Bareng Menteri di Guiding Block Tunanetra
-
Diusir dari Asrama Wyata Guna, Mahasiswa Tunanetra Tidur di Trotoar
-
Semangat Penyandang Tunanetra Belajar Membaca Al Quran Braile
-
Semangat Tunanetra Menghafal Alquran
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!