Suara.com - Penyandang disabilitas--dalam hal ini tunanetra--menjadi kelas yang paling rentan dalam kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air. Selain aspek kesehatan, para tunanetra rentan--atau acapkali--terpapar di sektor perekonomiannya.
Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) mencatat, ada 750 tunanetra yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Jumlah itu merupakan mereka yang tergabung dalam organisasi Pertuni.
Ketua Pertuni, Eka Setiawan mengatakan, hampir 90 persen para tunanetra adalah pekerja non-formal yang mengandalkan penghasilan harian. Umumnya mereka bekerja sebagai juru pijat.
"90 persen di antaranya adalah tunanetra yang bekerja di sektor harian atau non formal sebagai pekerja harian. Umumnya mereka bekerja sebagai juru pijat," kata Eka Setiawan kepada Suara.com, Selasa (21/4/2020).
Sejak aturan physical distancing diterapkan, sebagai cara untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona jenis baru, para juru pijat menurun. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 lalu.
"Sejak Jakarta memberlakukan social distancing dan physicial distancing pada 15 Maret lalu hingga 10 April Pemprov DKI Jakarta menetapkan PSBB, bukan lagi penghasilnnya menurun. Tapi teman-teman tunanetra praktis tidak bekerja," ungkapnya.
Pasalnya, jasa yang ditawarkan juru pijat tunanetra adalah bentuk kegiatan yang melibatkan kontak langsung. Dengan demikian, Eka Setiawan memastikan, para juru pijat hingga kekinian minim (atau bahkan tidak punya) penghasilan.
"Saya pastikan semua mereka yang bekerja di sektor pekerja non-formal terlebih yang bekerja sebagai juru pijat tidak bisa bekerja lagi. Praktis bisa kami katakan, mereka berhenti untuk mencukupi kehidupan," beber Eka Setiawan.
Dari fenomena ini, para juru pijat tunanetra kini hanya menunggu bantuan dari orang lain. Untuk itu, dia berharap agar pemerintah hadir bagi para penyandang disabilitas, khususnya para tunanetra sebagai kelas rentan dalam kondisi pandemi Covid-19.
Baca Juga: 5 Menit Bikin Masker Darurat. Tanpa Dijahit, Bisa Pakai Logo Otomotif!
"Mereka praktis menunggu bantuan orang lain atau pihak lain. Sebenarnya, negara harus hadir penuh terhadap kondisi yang dihadapi atau dampak yang dihadapi penyandang tunanetra sebagai juru pijat," pungkasnya.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri