Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nanan Sudjana sempat menyebutkan kelompok Anarko melakukan aksi vandalisme di tengah pandemi corona guna menciptakan keresahan dengan tujuan memprovokasi masyarakat hingga merencanakan penjarahan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Hal itu menyusul ditangkapnya pelaku vandalisme bertuliskan pesan 'Sudah Krisis Saatnya Membakar' yang disebut polisi dilakukan kelompok Anarko di Tangerang, awal April lalu.
Nana ketika itu menyebut kelompok Anarko hendak merencanakan aksi penjarahan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa pada 18 April 2020. Namun, hingga kekinian tudingan tersebut nyatanya tidak terbukti.
Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Alghiffari Aqsa mengatakan, bahwa sejak abad 19 kelompok Anarko atau anarkis memang kerap kali dijadikan kambing hitam. Di sisi lain, stigma Anarko sebagai kelompok yang diidentifikasikan sebagai perusuh pun begitu melekat. Meski kenyataan tidak sepenuhnya benar.
"Dari dulu dari abad 19 juga seperti itu. Bahkan selalu dimaknai berbeda ataupun, ya temen-temen tau lah anarkisme selalu diindentikan dengan kerusuhan, no order, atau kekacauan/chaos itu kan dari abad 19 sudah dilekatkan kepada Anarko," kata Alghif dalam diskusi bertajuk 'Kenapa Selalu Anarko?' yang disiarkan secara langsung di Instagram KontraS, Selasa (21/4/2020) malam.
Alghif lantas menyebut Anarko kekinian seakan-akan hendak diindentifikasikan sebagai hantu baru setelah Komunisme. Di mana, belakang ini kelompok Anarko kerap dikait-kaitkan dengan sejumlah peristiwa kerusuhan.
"Stigma atau kesalahan pemaknaan terhadap anarkisme ini udah sangat akut, yang kemudian orang ketika polisi melakukan pers conference bahwa akan ada kerusuhan pada tanggal 18 hampir semua grup WhatsApp membicarakan itu. Bahkan banyak yang khawatir terutama kelompok-kelompok minoritas (takut) kejadian lagi seperti 98 dan kemudian merasa bahwa ini sangat serius," ujar Alghif.
"Dan faktanya tanggal 18 ya tidak ada apa-apa, kemudian yang ditangkap juga diklarifikasi ternyata maling kemudian mabuk, ada tuduhan bahwa itu disetting wawancaranya. Dan kemudian juga ada A1, A2, A3, A4 yang sama sekali bertentangan dengan substansi dari anarkisme itu sendiri," sambungnya.
Alghif mengaku tidak terlalu banyak memahami soal paham Anarkisme. Hanya saja, dia memahami anarkisme merupakan sebuah paham yang tidak menginginkan adanya hirarki ataupun struktur yang menindas.
Baca Juga: Anarko Dituding Rencanakan Penjarahan, Eks Direktur LBH: Polisi Tidak Paham
"Nah hirarki ini bisa jadi organisasi bisa jadi organisasi yang lebih besar yaitu negara," ujarnya.
Adapun, Alghif mengemukakan bahwa dalam perkembangannya anarkisme itu sendiri memiliki banyak varian atau spektrumnya. Mulai dari yang pro terhadap kekerasan hingga yang pasifis atau anti terhadap kekerasan itu sendiri.
"Misalnya, kayak Proudhon ataupun Thoreau, Henry David Thoreau itu dia pasifis, dia tidak sepakat dengan violence," paparnya.
"Ada yang mengatakan anarkisme itu anti agama, tapi ada juga Anarko religius/ anarkis religius yang dekat dengan Islam, dekat Kristen. Misalanya Leo Tolstoy itu dia sangat dekat dengan anarkis Kristen. Jadi ada banyak varian," tandasnya.
Berita Terkait
-
Anarko Dituding Rencanakan Penjarahan, Eks Direktur LBH: Polisi Tidak Paham
-
Tak Terbukti Ada Penjarahan, Polisi Diminta Ungkap Data Intelijen Anarko
-
KontraS: Polisi Harus Jelaskan Kenapa Anarko Tak Menjarah Jawa 18 April
-
Polisi Sebut Anarko akan Jarah Pulau Jawa, YLBHI: Takuti Warga Tanpa Fakta
-
Maling Helm Polantas, Pemuda Ngaku Ketua Anarko Disebut Suka Isap Ganja
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana