Suara.com - Puluhan peserta Ijtima Ulama Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan yang diisolasi di RS Pratama Manggelewa, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) panen kecaman dari publik. Selama menjalani masa karantina, para peserta justru menjadikan area Rumah Sakit sebagai arena bermain.
Aksi para peserta Ijtima yang sedang bermain diabadikan dalam video dan beredar luas di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter @narkosun.
Dalam video singkat itu tampak sejumlah orang menaiki kursi kemudian diseret. Mereka menjadikan kursi tersebut seperti gerobak yang ditarik oleh orang yang lain.
"Maksudnya gimana ini? Kursi dinaiki gitu kan bisa rusak lantai rumah sakit juga bisa baret-baret," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/4/2020).
Para peserta itu tampak mengenakan masker. Namun mereka tetap berkumpul tidak memperhatikan jarak aman.
Mereka justru menjadikan lobi rumah sakit sebagai arena bermain mereka. Tak hanya itu, ada pula video lainnya yang menunjukkan para peserta lari berkeliling rumah sakit secara beramai-ramai.
Mereka tampak berolahraga sembari bermain dengan para peserta lainnya. Lagi-lagi mereka tidak memperhatikan jarak aman antar orang.
Protes keras dari publik
Aksi para peserta itu menuai protes keras dari publik. Banyak orang yang merasa kasihan dengan para tenaga medis di tempat isolasi tersebut sebab diduga banyak diacuhkan oleh para peserta.
Baca Juga: RA Kartini Adalah Sosok Ibu yang Baik, Bahkan Sebelum Beliau Memiliki Anak
"Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan tenaga medis di lokasi tersebut. Makan hati? Pasti karena tenaga medis di sana yang punya potensi paling terancam dengan cara seperti ini," kata @rio_ramabaskara.
"Miris, kuatkan paramedis yang bekerja di sana," ujar @unityshirt.
"Yang punya tiket ke surga mah bebas," ungkap @infidelsjerome.
Untuk diketahui, ada 65 orang jamaah Ijtima Ulama Dunia asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Dari total 65 orang itu, sebanyak 32 orang dirawat dan diisolasi di RS Pratama Kecamatan Manggelewa. Sementara sisanya diisoasi di RS Nangkara, Kecamatan Pekat.
Berita Terkait
-
Anies Isolasi Pasien Corona di Gedung Sekolah, Begini Respons Komnas Anak
-
Viral Warga Muara Enim Kelaparan Minta Nasi, Hotman Paris Murka
-
Nekat Nongkrong, Gerombolan Pemuda Dihukum Nyanyi Indonesia Raya
-
Viral Pemotor Trail Berlumpur Masuk Minimarket Bikin Warganet Meradang
-
Viral Video Pemotor Terseret Banjir hingga Tewas, Warga Teriak Histeris
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Fadli Zon ke Generasi Muda: Kalian Penentu Sejarah
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan