Suara.com - Ekonom Rizal Ramli mempertanyakan alasan pemerintah menyewa para buzzer untuk menyelesaikan masalah corona.
Menurutnya, hal itu sangat tidak masuk akal karena buzzer justru bisa menyampaikan informasi yang salah.
"Menyewa buzzer, jumlahnya cukup besar. Bayangkan, masalahnya corona, masalah kesehatan tapi yang disewa itu buzzer," kata Rizal ketika diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Tv One, Selasa (21/4/2020).
Ia pun menyindir langkah pemerintah yang berpikir bisa menyelesaikan persoalan wabah dengan menyewa para buzzer.
"Ini pemerintah pikir dia bisa menyelesaikan masalah dengan misinformasi dan buzzer?" katanya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu juga menuding sikap salah seorang pejabat yang ia nilai sangat plin-plan.
Pasalnya, sebelum ada corona pejabat yang tidak ia sebutkan namanya itu bersikap seolah-olah kondisi ekonomi negara dalam keadaan stabil. Namun, ketika ada corona, ia mendadak berubah menjadi pesimis.
"Ada juga pejabat yang tadinya super optimis kalau kita lihat pernyataannya 'ekonomi Indonesia bagus, makro bagus, stabil, begini, begitu' tiba-tiba overnight [dalam semalam] akhir Maret berubah menjadi super pesimis," katanya.
Ia mengkritik sikap tersebut karena menurut Ramli, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini anjlok bukan semata-mata disebabkan oleh corona.
Baca Juga: Tol Cipali Sepi, Begini Penampakanya
"Bahwa ekonomi Indonesia gara-gara corona, seolah-olah yang disalahkan hanya corona bukan kebijakan sebelumnya yang super konservatif, yang ngawur," katanya.
Menurutnya, kondisi perekonomian di Indonesia sudah anjlok sejak tahun 2017. Di mata Ramli, situasinya bahkan lebih parah dibanding krisis 1998.
"Loh bukannya tahun 1998 jeblok? Maaf pak, kita Tionghoa ketakutan dibakar, digebukin, kita tutup toko kita. Tapi sebulan kemudian, kita buka lagi, hidup lagi. Daya beli enggak sehancur seperti hari ini," katanya menirukan dialog yang ia lakukan dengan para pedagang.
Indonesia Lawyers Club kembali mengadakan diskusi dengan tema "Setelah Corona, Krisis Mengancam?" pada Selasa (21/4/2020) malam. Selain Rizal Ramli, salah satu panelis yang turut diundang adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Berita Terkait
-
Kewajiban Neto Indonesia Meroket di Kuartal III 2025, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi?
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
-
Pelaksanaan Program Pemagangan Nasional di Telkom Ditinjau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
-
Kemenkeu Klaim Ekonomi Indonesia Menguat, dari Permintaan Domestik hingga Kinerja Ekspor
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri