Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menepis laporan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sakit parah, namun menolak mengatakan jika dirinya berkomunikasi dengan pejabat di sana.
"Saya rasa laporan itu tidak benar," kata Trump saat konferensi pers harian Gedung putih, menambahkan bahwa ia telah mendengar laporan itu berdasarkan "dokumen lama."
Dilansir Reuters sebagaimana dikutip kantor berita Antara, Jumat (24/4/2020), Trump pada Selasa mengatakan bahwa ia mungkin menghubungi pejabat Korut untuk menanyakan Kim, tetapi pada Kamis tidak memberi indikasi bahwa ia sudah melakukannya. Kedua pemimpin itu rutin berkomunikasi selama beberapa tahun belakangan.
"Saya berhubungan baik dengan Korea Utara, saya bermitra baik dengan Kim Jong Un dan saya harap dia baik-baik saja," ucap Trump.
Daily NK, situs yang berbasis di Seoul, pada Senin melaporkan bahwa Kim, yang diyakini berusia 36 tahun, dalam masa pemulihan setelah menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April. Pihaknya mengutip sumber rahasia di Korea Utara. Media pemerintah Korea Utara bungkam soal keberadaan Kim.
Dua pejabat pemerintah Korea Selatan menolak laporan CNN selanjutnya, yang mengutip pejabat anonim AS yang mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang "memantau intelijen" bahwa Kim dalam bahaya besar pascaoperasi.
Pada Selasa Trump, yang menggelar KTT dengan Kim pada 2018 dan 2019 dalam upaya membujuknya untuk melepaskan senjata nuklir, mengatakan laporan tersebut belum dikonfirmasi dan dia tidak begitu percaya pada laporan itu.
Kim merupakan generasi ketiga yang memerintah Korea Utara dengan tangan besi. Ia berkuasa setelah sang ayah Kim Jong Il meninggal pada 2011 akibat serangan jantung.
Informasi terbaru pemerintah AS tentang pemimpin Korea Utara adalah bahwa Kim masih tak terlihat dan terjadi kelangkaan informasi yang dapat dipercaya soal alasan ketidakhadiran Kim, menurut sumber yang akrab dengan pelaporan dan analisis ientelijen saat ini.
Baca Juga: 5 Teori Liar Seputar Hilangnya Pemimpin Korut Kim Jong Un
Berita Terkait
-
5 Teori Liar Seputar Hilangnya Pemimpin Korut Kim Jong Un
-
Trump Minta Pembatasan Sosial Selama Ramadan Sama Seperti saat Paskah
-
Tanggapi Ancaman Trump, Iran: Hancurkan Teroris Amerika di Teluk Persia
-
Jika Kim Jong Un Meninggal, Ahli Prediksi Terjadi Krisis dan Perang Saudara
-
Sah, Donald Trump Batasi Imigrasi ke AS Selama Pandemi Virus Corona
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana