Suara.com - Hasil awal survei di negara bagian New York, Amerika Serikat, memprediksi hampir 14 persen dari total responden kemungkinan memiliki antibodi penangkal jenis baru virus corona (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19 dalam tubuhnya, kata Gubernur New York Andrew Cuomo, Kamis (23/4/2020).
Cuomo memprediksi sekitar 2,7 juta warga New York kemungkinan telah tertular virus.
Survei yang melibatkan 3.000 responden itu dinilai memiliki sejumlah batasan. Namun bagi Cuomo, hasil awal penelitian dapat menunjukkan gambaran mengenai tingkat kematian COVID-19 yang lebih rendah dari perkiraan banyak ahli. Dari hasil survei, tingkat kematian akibat COVID-19 di New York mencapai kurang lebih 0,5 persen.
"Jika tingkat penularan 13,9 persen, itu akan mengubah teori untuk menghitung tingkat kematian apabila Anda tertular virus," kata Cuomo saat pengarahan harian.
Tingkat kematian 0,5 persen itu dihitung dari jumlah korban tewas akibat COVID-19 di New York sebanyak 15.500 jiwa dibagi prediksi jumlah orang tertular virus 2,7 juta jiwa atau sekitar 14 persen dari keseluruhan penduduk New York sebanyak 19 juta jiwa.
Otoritas di New York pada Kamis mencatat 263.460 kasus positif COVID-19 dan 15.740 di antaranya meninggal dunia. Jumlah korban tewas mencapai hampir enam persen dari jumlah pasien positif.
Di antara banyak batasan survei, Cuomo mengatakan angka kematian resmi yang disiarkan pemerintah tidak mewakili jumlah korban sebenarnya. Pasalnya, otoritas setempat hanya dapat menghitung pasien yang meninggal dunia di rumah sakit dan panti jompo. Pemerintah tidak dapat memetakan korban yang tewas di rumah tanpa pernah diagnosa tenaga kesehatan.
Survei yang digelar di New York itu menyasar orang-orang yang berbelanja, tetapi bukan untuk bekerja. Artinya, responden bukan pekerja garis depan seperti pedagang, penjaga supermarket, atau supir bus.
"Para responden survei merupakan orang yang dianggap berpotensi lebih rentan tertular virus dibandingkan dengan mereka yang diam di rumah," kata Cuomo.
Baca Juga: Bandara YIA dan Adisutjipto Setop Penerbangan Komersial Sampai 1 Juni
Setelah mengabaikan sejumlah batasan itu, Cuomo menyebut data awal survei menambah pengetahuannya mengenai penularan virus. Ia akan menyampaikan ke publik rencana membuka kembali New York setelah menjalani karantina wilayah.
Rencana pencabutan karantina dilakukan dengan tetap memberlakukan aturan jaga jarak yang lebih longgar di daerah kurang terdampak wabah.
Cuomo menjelaskan pemerintah negara bagian akan terus menambah responden pada beberapa minggu mendatang dan pemeriksaan COVID-19 akan lebih banyak digelar di komunitas Hispanik serta warga keturunan Afrika-Amerika.
Dua komunitas itu menyumbang jumlah pasien positif cukup tinggi apabila merujuk pada hasil survei terbaru. Sementara itu, tingkat penularan rendah yang tidak merata ditemukan pada komunitas warga kulit putih.
"Saya ingin melihat gambaran mengenai situasi yang akan terjadi apabila tingkat kematian naik, stabil, atau mulai turun," terang Cuomo.
"Gambaran itu jadi data yang membantu kami membuat kebijakan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh