Suara.com - Wajah Tuti lesu sambil membawa ransel besar berwarna kuning saat ditemui Suara.com di Stasiun Pasar Senen pada Jumat (24/4/2020) siang. Ia duduk terpisah bersama anak ketiganya berjarak dua kursi karena physical distancing.
Janda tiga anak yang berpisah dengan suaminya sejak tahun 2016 ini ternyata tengah dihantui ketidakpastian akan tujuan ke mana kakinya harus melangkah. Pandemi Corona ternyata merupakan penyebabnya. Belakangan, memang pemerintah telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kemudian dilanjutkan dengan larangan mudik.
Sambil memperbaiki bagian tudung pada kerudung kuningnya, ia bercerita mengenai perjalanan panjangnya hingga berakhir di Stasiun Pasar Senen. Singkat cerita, Tuti ingin menjemput anak bungsunya yang bersekolah di salah satu pesantren di Brebes, Jawa Tengah. Setelah ditemui, ia lalu membawa puteranya itu ke Jakarta.
Tuti mengaku sudah sering kali berkelana dengan tujuan mencari kesembuhan. Tak dijelaskan secara rinci mengenai penyakitnya, tapi itu sering kali membuatnya tak bisa berjalan.
"Kan pesantren anak saya libur (karena), Corona. Saya bawa ke Jakarta. Memang dari 2016, saya sudah berkelana mencari kesembuhan," ujar Tuti di Stasiun Pasar Senen.
Sampai di Jakarta beberapa pekan lalu, Tuti memutuskan menginap di indekos anak pertamanya di Kawasan Pancoran. Namun setelah menginap sepekan, ia diminta untuk keluar oleh sang pemilik kos.
"Sama bapak kosnya enggak boleh nginep lama-lama," jelasnya.
Setelahnya, ia berpikiran untuk pergi ke Pekalongan, Jawa Tengah menemui seseorang yang disebut "beliau" yang belakangan diketahui bernama Wali Kutub. Tanpa persiapan, ia mencoba pergi ke tempat "beliau".
"Masa enggak tahu beliau? Beliau kan bisa ngobatin segala penyakit. Penyakit lahir batin," tuturnya.
Baca Juga: Jadwal Kereta Dibatalkan, Masyarakat Kembalikan Tiket Mudik Lebaran
Karena sudah sore hari dan butuh tempat bermalam, ia mencari kantor polisi. Tapi ia tak bisa menemukannya dan justru berakhir di sebuah mushola di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Saya izin sama securitynya mau ziarah katanya boleh. Terus saya tidur di mushola di taman makam pahlawan," kata Tuti.
Setelah itu, ia akhirnya mendatangi kantor Polres Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tuti lantas direkomendasikan untuk tinggal di panti milik Dinas Sosial.
Keinginan Tuti bukanlah tinggal di panti. Ia ingin menuju Pekalongan. Setelah tak mendapatkan kepastian soal pemulangan ke Pekalongan, ia hanya menginap semalam dan lalu pergi.
"Ada beberapa lelaki di Dinas Sosial mereka dipulangin ke daerahnya. Saya dikasih tinggal emang semalam, tapi kan saya minta tolongnya ke Pekalongan," katanya.
Kamis (23/4/2020) malam, dia akhirnya mendatangi Stasiun Juanda. Ternyata, stasiun ini tak menyediakan jadwal pemberangkatan ke Pekalongan hari itu. Tak tahu harus ke mana, ia menginap di Stasiun Juanda bersama anak ketiganya itu. Keesokan harinya, Jumat (24/4/2020), ia menuju ke Stasiun Pasar Senen dengan tujuan yang sama.
Berita Terkait
-
Selain Penerbangan, Kereta Api Antarkota Ikut Disetop pada 24 April-31 Mei
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
44 Perjalanan Kereta Api Terdampak PSBB
-
Dampak Corona, Empat Perjalanan Kereta Api di Daop 9 Jember Setop Sementara
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan