Suara.com - Akun Facebook Walid Hoa Hoe atau @moch.walid.75 membagikan video yang menunjukkan seorang pria emosi melihat tayangan Mata Najwa episode eksklusif Presiden Joko Widodo.
Dalam video itu, seorang pria sampai melempar laptop ke arah televisi yang menayangkan wawancara Jokowi dengan Najwa Shihab. Pria itu juga membanting televisinya.
Terdengar suara Presiden Jokowi yang mengatakan, "Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung, memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak dapat kerjaan, ya mereka pulang karena anak istri".
Akun Facebook Walid Hoa Hoe mengunggah video itu pada Jumat (24/4/2020). Ia pun memberi narasi sebagai berikut.
"Tahan Emosi Bpk,
Jangan Karena Hal Tersebut Bpk tdak Bisa Menahan Emosi Bpk, Klu sudah seperti itu siapa yg rugi"
Benarkah pria dalam video itu emosi melihat wawancara Jokowi di Mata Najwa sampai lempar laptop dan banting televisi?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id---jaringan Suara.com, Sabtu (25/4/2020), video pria lempar laptop ke televisi yang menayangkan wawancara Jokowi adalah tidak benar atau keliru.
Video unggahan akun Facebook Walid Hoa Hoe tersebut merupakan hasil hasil suntingan. Rekaman aslinya sudah pernah ditayangkan pada Juni 2016.
Baca Juga: Update Sabtu 25 April: 350 Orang di Jakarta Meninggal karena Virus Corona
Cuplikan yang lengkap berisi tentang pasangan pria dan perempuan, dimana perempuan mengerjai pasangan prianya yang tengah menonton pertandingan Euro 2016 antara Turki melawan Kroasia.
Perempuan berkali-kali menyalakan dan mematikan televisi melalui handphone miliknya. Aksi itu pun membuat si pria marah hingga melempar laptop dan membanting televisi.
Sementara video Najwa mewawancari Presiden Jokowi dilakukan pada Selasa, 21 April 2020. Video tersebut dapat dilihat pada Youtube Najwa Shihab dengan judul "Jokowi Diuji Pandemi – Jokowi: Mudik dan Pulang Kampung Itu Beda (Part 2) | Mata Najwa".
Sehingga pria melempar laptop ke televisi itu emosi bukan karena menonton wawancara Najwa dengan Presiden Jokowi.
Kesimpulan
Jadi, unggahan akun Facebook Walid Hoa Hoe atau @moch.walid.75 dapat dikategorikan sebagai False Context atau Konten yang Salah.
Berita Terkait
-
Minta Tunda Pembahasan RUU Ciptaker, Demokrat: Jokowi Jangan Mau Disandera
-
Batalkan Semua KA Jarak Jauh, KAI Daop 6 Yogyakarta Hanya Layani Prameks
-
Donald Trump: Kawan Saya Jokowi Minta Ventilator, Akan Kami Kasih!
-
Jokowi Sebut Cuaca Panas Bikin Virus Corona Cepat Mati
-
Dua CEO Tinggalkan Istana, Ombudsman Minta Jokowi Evaluasi Stafsus Milenial
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa
-
DPR Ragu Pindah ke IKN Tahun 2028? Puan: Tunggu Dulu, Belum Lihat Kajiannya