Suara.com - Anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar Supriansa menyindir ulah seorang bupati yang dengan sengaja menempel stijer berupa wajahnya dalam bantuan sosial yang diberikan terkair pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Supriansa di hadapan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Filri Bahuri saat rapat dengan Komisi III DPR. Ia mengatakan, jangan sampai tingkah laku kepala daerah tersebut justru memanfaatkan situasi demi kepentingan politik pribadi.
"Kemudian ada juga kabupaten-kabupaten tertentu yang mencoba memanfaatkan kesempatan ini. Taruhlah bantuan dari APBN ditempeli wajah bupatinya di bantuan beras, di bantuan hand sanitizer ditempeli lalu dibagikan ke masyarakat. Apa kira-kira harapan itu, ya jangan sampai ini diboncengi oleh kepentingan politik," tutur Supriansa, Rabu (29/4/2020).
Supriansa kemudian meminta agar tingkah laku bupati yang berpotensi mencari kesempatan dalam kesempitan dapat diteliti lebih lanjut oleh KPK. Menurutnya, apabila memang ada unsur memanfaatkan bantuan sosial menjadi ajang kepentingan politik maka bupati tersebut perlu diberikan pelajaran.
"Kalau ini memang mencoba-coba untuk menumpangi menjadi penumpang gelap di situ maka perlu juga diberi pelajaran orang seperti itu. Supaya nggak bermain main dengan anggaran-anggaran Covid atau bantuan Covid yang ada di Republik ini akhir-akhir ini."
Sebagaimana diketahui, warganet dihebohkan dengan stiker bergambar Bupati Klaten Sri Mulyani di botol hand sanitizer yang merupakan bantuan dari Kemensos. Viral tersebut kemudian memunculkan tagar #BupatiKlatenMemalukan.
Diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sudah menegur Bupati Klaten Sri Mulyani yang memberikan bantuan hand sanitizer dengan ditempel stiker foto diri sendiri. Ganjar memberikan peringatan.
Melalui akun Twitternya, @ganjarpranowo, Ganjar menegur dan memperingatkan Bupati Klaten Sri Mulyani. Ganjar me-mention akun Twitter milik Sri Mulyani, @YaniSunarno. Awalnya, Ganjar Pranowo diminta netizen pengguna akun @lulumleliana untuk menegur Sri Mulyani lantaran heboh botol hand sanitizer berfoto Sri Mulyani.
Netizen pengguna akun @lulumleliana meminta agar Sri Mulyani tidak menggunakan kesempatan kampanye dalam memberikan bantuan sosial berupa hand sanitizer.
Baca Juga: Viral Jejak Digital Komentar Bupati Klaten, 'Saya Sudah Bupati Mas Bro'
"Pangapunten nggih, Pak (maaf, pak). Kulo (saya) mention malih @ganjarpranowo Monggo ditegur ataupun diberi tindakan agar beliau tidak menggunakan kesempatan kampanye dalam kesempitan," katanya.
"Injih, sy kasih peringatan! cc @YaniSunarno," balas Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, foto penampakan hand sanitier dengan stiker wajah Bupati Klaten tersebut tersebar luas di media sosial. Dalam foto tersebut tampak sebuah botol hand sanitizer ditempel dengan stiker yang memuat wajah Bupati Klaten dengan seragam dinasnya.
"Hand sanitizer. Bantuan Bupati Klaten Ibu Hj. Sri Mulyani," demikian tulisan dalam stiker tersebut seperti dikutip Suara.com, Senin (27/4/2020).
Tak hanya itu, beredar pula foto hand sanitizer dengan stiker wajah Bupati Klaten itu sengaja dipasang menutupi stiker asli yang bertuliskan #KemensosHadir.
Hand sanitizer dengan stiker foto Bupati Klaten tersebut menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang mengecam aksi Bupati Klaten lantaran dinilai memanfaatkan pandemi Virus Corona demi citra dirinya.
Berita Terkait
-
Rawan Korupsi, KPK Awasi Alokasi Anggaran Hingga Penyaluran Bansos Covid-19
-
Viral Foto Bupati Klaten di Botol Hand Sanitizer, Bawaslu: Masih Kami Kaji
-
Awas! Berani Korupsi Anggaran Penanganan Corona Bisa Dihukum Mati
-
Kill the DJ Pamer Gambar Bupati Klaten di Karung Beras, Netizen: Ini Epic
-
Awas, Jangan Bosan Lihat Wajah Bupati Klaten yang Ada Dimana-mana
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai