Suara.com - Selama pandemi Virus Corona, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyatakan telah terjadi ratusan kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa. Data tersebut tercatat sejak 2 Maret hingga 25 April 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Komnas Perempuan serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH), tercatat ada 275 kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa dengan total korban mencapai 277 orang.
"Kami mendapatkan informasi dari teman teman mitra-mitra kami, LBH Komnas Perempuan demikian juga berdasarkan data simfoni PPA tanggal 2 Maret sampai 25 April 2020 itu tercatat ada 275 kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa dengan total korbannya adalah sebayak 277 orang," kata Bintang dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube KSP, Rabu (29/4/2020).
Tak hanya perempuan, sektor anak juga menjadi korban kekerasan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Bahkan, total korbannya mencapai angka 470 anak.
"Berkaitan dengan anak, ada 368 kasus kekerasan yang dialami anak dengan korban sebanyak 470 anak," sambungnya.
Dari temuan kasus tersebut, Bintang mendukung penuh layanan psikologi untuk sehat jiwa (Sejiwa) yang diluncurkan pemerintah. Dia berharap layanan berupa konseling psikologi ini bisa dimanfaatkan masyarakat guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Layanan ini sangat dibutuhkan (dan diharap,red) memberi tempat bagi perempuan apakah perempuan korban KDRT, atau perempuan pekerja migran, perempuam disabilitas dan lain-lain dan juga anak yang membutuhkan perlindungan khusus anak korban kekerasan, eksploitasi perlakuan salah dan penelantaran" beber Bintang.
Sebelumnya, Pemerintah meluncurkan layanan psikologi untuk sehat jiwa (Sejiwa). Layanan tersebut ditujukan bagi masyarakat ditengah pandemi Covid-19.
Layanan ini diluncurkan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) dan dipimpin langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui tayangan streaming di akun Youtube KSP pada Rabu (29/4/2020). Moeldoko menyebut, layanan Sejiwa diluncurkan bagi masyarakat yang kekinian menghadapi situasi yang tak menentu dan ditambah dengan banyaknya pemberitaan bohong ihwal kasus Covid-19.
Baca Juga: Tega! Pria Ini Perkosa Seorang Ibu di Depan Anak-anak
"Sejiwa ini sangat penting karena masyarakat menghadapi situasi yang tidak menentu, ditambah lagi atau diperburuk oleh pemberitaan media sosial yang kadang-kadang banyak menyesatkan, hoaks, itu menambah kondisi yang tidak baik bagi masyarakat indonesia," kata Moeldoko.
Berita Terkait
-
Tak Sudi Anak dan Istri Kelaparan saat Corona, Atek Curi 1 Karung Beras
-
Ibu Pemulung Nangis: Sudah Dua Hari Saya dan Anak Tidak Makan karena Corona
-
Sedih, Foto Pria Peluk Anak yang Dibungkus Plastik, Diduga Gardep COVID-19
-
Kakek Pensiunan PNS di Kebumen Setubuhi Anak SD Berusia 8 Tahun
-
Dear Parent, Begini Cara Siasati Imunisasi Rutin Anak Selama Pandemi Corona
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi