Suara.com - Islam menjadi agama terbesar yang dianut oleh bangsa Indonesia. Pertumbuhannya begitu cepat dan masif. Bahkan, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara Islam terbesar di dunia.
Lalu bagaimana Islam pertama kali masuk ke Indonesia dan menyebar dengan begitu pesat?
Ada beberapa teori perkembangan Islam di Indonesia yang dikemukakan oleh ahli. Teori yang paling populer adalah teori Gujarat, Persia, dan Arab.
1. Teori Gujarat
Teori masuknya Islam dari Gujarat India ini dikemukakan oleh peneliti di Belanda, seperti Pijnappel, Snouck Hurgronje dan Moquette.
Berdasarkan teori ini diceritakan bahwa orang-orang Islam di Arab melakukan perjalanan ke Gujarat India. Di sana, Islam mazhab Syafi'i berkembang diajakan oleh orang-orang ini.
Lalu, orang-orang dari Gujarat membawanya ke Indonesia.Orang Gujarat sebelumnya telah memiliki hubungan dagang dengan Nusantara, sehingga Islam pun sedikit demi sedikit menyebar diantara kaum pedagang.
Inilah mengapa mazhab di Indonesia dan Gujarat memiliki kesamaan yaitu mazhab Syafi'i.
Sementara itu, Moquetta menuliskan bahwa masuknya Islam dari Gujarat ini diperkuat dengan adanya batu nisan milik Sultan Malik Al-Saleh di Pasai. Batu nisan model serupa juga ditemukan di Semenanjung Malaya, dan Gresik.
Baca Juga: Seberapa Sering Kamu Harus Mencuci Masker Kain dan Bagaimana Caranya?
Batu nisan ini memiliki kesamaan dengan batu nisan yang terdapat di Kambay Gujarat.
2. Teori Mekkah
Teori ini menyebutkan bahwa Islam masjuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi.
Ulama Buya Hamka mengemukakan bahwa Islam berasal dari tanah Arab atau Mesir yang dibawa para kaum musafir oleh kaum Sufi.
Kaum Sufi ini pernah diungkapkan oeh A. H Johns bahwa mereka sering mengembara ke temat-tempat di dunia untuk mendirikan kumpulan atau tarekat.
Buya menuliskan dalam bukunya Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi Wahhabi, bahwa Gujarat hanyalah tempat singgah sementaa para pedagang Arab sebelum masuk ke Indonesia.
Berita Terkait
-
Tidak Bisa Buka Bersama Di Masjidil Haram, Arab Saudi Pakai Cara ini
-
Belajar Sejarah Islam, Muslim Indonesia Memiliki Banyak Keturunan di Afrika
-
Indonesia Barter 20 Ton Alat Medis dari UAE, Dibayar Pakai Buah dan Sayuran
-
Tips Merawat Kain Batik dari Thamrin City
-
Sepi Saat Ramadan 2020, Masjidil Haram dan Ka'bah Tetap Ketat Dijaga
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting