Suara.com - Remdesivir, obat yang digunakan untuk mengobati pasien Ebloa diklaim ilmuwan juga efektif memulihkan pasien positif virus corona atau Covid-19.
Dilansir Mirror.co.uk, Kamis (30/4/2020), penelitian yang berlangsung sejak awal April dan melibatkan lebih dari 1.000 pasien Covid-19 dari berbagai negara itu telah menunjukan hasil menjanjikan.
Pasien yang diberi obat remdesivir, memiliki waktu pemulihan sepertiga lebih cepat dari pasien yang tak diberikan obat.
Menurut Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAD) Amerika Serikat, presentasi bertahan hidup pasien Covid-19 yang diberi remdesivir juga meningkat.
Tingkat kematian bisa ditekan hingga angka delapan persen. Tanpa pemberian obat remdesivir, tingkat kematian kelompok pasien Covid-19 mencapai angka 11,6 persen.
“Data menunjukkan bahwa remdesivir memiliki efek positif yang jelas, signifikan, dalam mengurangi waktu pemulihan,” ujar Dr. Anthony Fauci, kepala medis NIAD, dilansir Mirror.co.uk, Kamis (30/4/2020).
Para ilmuan yang terlibat, mendefinisikan bahwa hasil uji coba ini menunjukan pemulihan yang signifikan. Kondisi pasien berangsur sehat, tak lagi mengalami masalah pernapasan, dan bahkan bisa kembali beraktivitas normal.
Tanggapan WHO
Sementara itu, pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu enggan mengomentari laporan bahwa obat antivirus eksperimental remdesivir produksi Gilead Science mungkin membantu pengobatan COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan virus corona baru.
Baca Juga: Badan POM AS Segera Setujui Remdesivir Jadi Obat Atasi Covid-19
Pihaknya mengatakan bahwa masih diperlukan data lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Saya tidak ingin memberikan komentar spesifik mengenai itu, sebab saya belum membaca laporan itu secara rinci," kata Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO, saat konferensi pers menanggapi pertanyaan tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.
Disebutkan pula pihaknya terkadang bisa mengambil sejumlah laporan untuk menentukan kemanjuran sebuah obat.
"Jelas kami memiliki uji coba kontrol acak yang sedang berlangsung baik di Inggris maupun di Amerika Serikat, 'uji coba Solidaritas' dengan WHO. Remdesivir merupakan salah satu obat yang diobservasi di banyak percobaan itu. Jadi saya rasa lebih banyak data yang akan keluar," katanya.
Ryan menambahkan: "Tetapi kami berharap obat ini dan obat lainnya terbukti membantu pengobatan COVID-19."
Berita Terkait
-
Akal-akalan Pemudik Demi ke Kampung: Akting Molor hingga Ngumpet di WC Bus
-
Rebahan hingga Ngumpet di Toilet, Pemudik Ngaku Beli Tiket Bus Rp 450 Ribu
-
Di Tengah Wabah Corona, 2 Klub Inggris Ini Masih Lakukan Aktivitas Transfer
-
Badan POM AS Segera Setujui Remdesivir Jadi Obat Atasi Covid-19
-
Dunia Lagi Diteror Corona, Selebgram di Medan Gelar Ultah Mewah di Hotel
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah