Suara.com - Media sosial tengah diramaikan dengan beredarnya surat pemberitahuan dari Takmir Masjid Al Mubarok Banyumas yang mengancam akan merobohkan masjid karena tak ada yang memakainya untuk beribadah. Namun seorang warga yang mengaku bahwa keputusan itu dibuat tanpa kesepakatan warga.
Seorang warganet mengunggah tangkapan layar pesan WhatApp dari seorang yang mengatasnamakan jamaah Masjid Al Mubarok RW -7 Klapagading Kulon.
Dari tangkapan layar itu, ia menyebutkan bahwa keputusan merobohkan masjid tidak didasari oleh kesepakatan dan musyawarah bersama warga.
Para jamaah mengaku tidak setuju dengan keputusan tersebut karena mereka masih membutuhkan masjid sebagai tempat ibadah.
"Bagi semua masyarakat yang telah membaca surat ini, kami selaku Jama'ah Masjid Al-Mubarok RW 07 Klapagading Kulon mengklarifikasi , bahwasanya dalam pembuatan surat tersebut tidak didahului musyawarah bersama, dan warga/jamaah sama sekali TIDAK SETUJU dengan isi surat tersebut.
Apabila ada yang ingin mencari info lebih lanjut, silakan temui nama-nama orang yang tanda tangan di suratt ersebut. Karena kami (warga RW 07 dan jamaah masjid) masih sangat membutuhkan masjid tersebut untuk sarana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT mengampuni dosa orang-orang.." bunyi keterangan dari perwakilan warga tersebut.
Sebelumnya, sebuah surat dari Takmir Masjid Al Mubarok Banyumas beredar di media sosial.
Isi surat tersebut menyampaikan pemberitahuan bahwa takmir Masjid Al Mubarok memutuskan akan membongkar dan merobohkan masjid sebab tak ada lagi yang memakainya sebagai tempat ibadah.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa aturan pelaksanaan ibadah di rumah yang keluarkan melalui keputusan Bupati Banyuwangi guna menekan penyebaran covid-19 membuat keberadaan masjid menjadi sia-sia.
Baca Juga: Berita Duka! 2 Bayi PDP Corona di Probolinggo Meninggal Dunia
Bupati Banyumas Achmad Husein sudah mengetahui soal surat itu. Dia mengatakan si pengurus masjid kecewa karena larangan beribadah bersama di masjid selama wabah corona.
Hanya saja, Husein meminta semua tempat ibadah bukan hanya masjid tapi seluruh agama agar ibadah di rumah sesuai dengan instruksi Presiden dan Menteri Agama dan MUI.
"Apa tidak kasihan, kalau kemudian ada satu masyarakat di situ kemudian terjangkit hampir separuh masjid? Apa tidak egois namanya? Dipikir baik-baik lah. Masa gara-gara itu, masjidnya yang dibongkar. Masjidnya salah apa dibongkar? Wong itu kan sementara sampai ini (pandemi) selesai," ujarnya.
Husein meminta agar pihak takmir berpikir jernih dan pakai nalar. Karena seandainya sudah selesai, masjid tersebut bisa digunakan lagi. Ia meyakini jika surat tembusan tersebut akan dilaksanakan, masyarakat tidak akan simpatik.
Berita Terkait
-
Viral Takmir Ingin Robohkan Masjid Karena Tak Dipakai Selama Pandemi Corona
-
Kesal Tak Boleh Jumatan, Takmir di Banyumas Mau Robohkan Masjid
-
Hasil Tes Swab Negatif, Kuburan Pasien PDP Covid-19 Dibongkar Warga
-
Dituduh Lakukan Pelecehan, Alumni UII Terkait Klarifikasi Melalui Instagram
-
Kisah Warga Pertama Dikarantina di GOR Satria; Sempat Cium Wangi Kembang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru