Suara.com - Kementerian Luar Negeri Iran, Jumat (1/5/2020), mengecam keputusan pemerintah Jerman yang menyatakan kelompok Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris.
"Negara-negara tertentu di Eropa tampaknya mengadopsi sikap mereka tanpa mempertimbangkan kenyataan di wilayah Asia Barat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi.
"Memasukkan Hizbullah Lebanon ke daftar hitam pemerintah Jerman hanya melayani tujuan Israel dan Amerika Serikat," kata Mousavi.
Mousavi menambahkan, dengan keputusan itu pemerintah Jerman tidak menghormati pemerintah dan negara Lebanon. Karena Hizbullah merupakan bagian resmi dari pemerintah Lebanon.
"Hizbullah adalah bagian yang sah dan resmi dari pemerintah dan parlemen negara tersebut," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kamis (30/4/2020), pemerintah Jerman menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris dan melarang semua aktivitas kelompok itu di tanah Bavaria.
Kepolisian Jerman menggerebek dan menggeledah masjid di empat kota; Dortmund, Muenster, Bremen, dan Berlin, atas dugaan anggota asosiasi masjid yang digerebek memiliki kedekatan dengan jaringan Hizbullah.
Aparat keamanan meyakini 1.050 orang di Jerman merupakan bagian dari gerakan garis keras di bawah naungan Hizbullah.
Israel dan Amerika Serikat telah mendorong Jerman melarang Hizbullah. Jerman sebelumnya memberi perlakuan berbeda kepada sayap politik Hizbullah dan unit militernya yang bertempur bersama tentara Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Baca Juga: Astronom Temukan Eksoplanet Raksasa dengan Tiga Kali Massa Jupiter
Berita Terkait
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Solidaritas untuk Palestina, Massa Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
-
Gaza Diblokade, Warga Israel Geruduk Rumah Netanyahu: Akhiri Perang!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah