Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah memprioritaskan penyaluran bantuan sosial Covid-19 bagi warga terdampak yang belum terdata sebagai penerima bantuan secara reguler dari pemerintah.
Data yang digunakan untuk penyaluran bansos prioritas tersebut nantinya diambil dari data yang sudah dihimpun pihak RT/RW.
Muhadjir mengatakan untuk warga terdampak tetapi tidak terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan belum menerima bantuan reguler dari Kementerian Sosial ataupun Pemerintah Provinsi akan diutamakan. Hal itu dilakukan lantaran menurutnya warga terdampak di luar DTKS mesti mendapatkan perhatian lebih.
"Karena data yang diluar DTKS ini adalah kelompok yang harus mendapat perhatian. Terutama mereka yang sebelumnya tidak miskin tiba-tiba menjadi jatuh miskin. Sehingga peluang mereka menerima bantuan itu kecil," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/5/2020).
Dengan begitu, Muhadjir mengklaim kalau pemerintah saat ini lebih memerhatikan warga terdampak yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan reguler.
"Karena itu justru yang kita perhatikan adalah data yang ada di lapangan. Karena DTKS ini sebagian besar sudah mendapatkan bantuan reguler dari pemerintah," ungkapnya.
Pernyataan Muhadjir itu disampaikan ketika ia terjun langsung mengawasi penyaluran bansos di RW 08, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Di sana Muhadjir menerima laporan dari RW setempat kalau masih banyak data warga yang membutuhkan namun belum terdaftar sebagai penerima bantuan. Muhadjir menyebut masih ada ruang bagi usulan daftar warga membutuhkan sebagai penerima bansos.
Dengan catatan, data yang dihimpun itu dipastikan benar dan tidak tumpang tindih dengan penerima bansos dari Pemrprov ataupun Pemerintah Pusat.
Baca Juga: Karung Beras Bansos Corona di Banten Ditempel Foto Gubernur Wahidin Halim
"Sesuai kesepakatan awal pemerintah pusat salurkan bantuan sosial Presiden sebanyak 1,3 juta keluarga di DKI dan apabila pemprov akan menyalurkan bantuan sosial dari anggarannya maka diminta untuk melengkapi guna menjaring yang belum terdaftar. Nanti akan kita benahi persoalan data ini. Saya nanti minta pak Mensos untuk benahi," katanya.
Cek Ketersediaan Bahan Pokok Untuk Bansos
Muhadjir juga sempat mengecek ketersediaan stok sembako untuk bansos yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokwoi di salah satu gudang logistik di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Gudang logistik di titik itu dikhususkan untuk penyaluran banso di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
"Stoknya saya cek tadi. Saya lihat cukup, tidak ada masalah. Aman-aman saja. Mudah-mudahan ini lancar. Saya yakin bisa disalurkan dengan baik," kata Muhadjir.
Untuk di DKI Jakarta, penyaluran bansos Presiden yang berisikan sembako akan disalurkan setiap dua minggu sekali senilai Rp 300 ribu. Penyaluran bansos telah dilakukan hingga 30 April 2020.
Berdasarkan data dari Kemensos, penyaluran bansos Presiden telah disalurkan kepada 374.736 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sebanyak 39,6 persen dari total 947.126 KPM yang tercatat.
Berita Terkait
-
TII: Masalah Distribusi Bansos karena Semrawutnya Manajemen Data Pemerintah
-
Setelah Bansos, Kini Gubernur Anies Janji Bagikan Masker Kain Tiap Pekan
-
Tukang Becak Bantu Distribusi Bansos untuk Warga Terdampak Corona
-
Bansos COVID-19 Orang Miskin di Tangerang Disunat RT untuk Beli Rokok
-
Rektor UIC Mengaku Dapat Bansos Jokowi, Fadli Zon: Duh, Ironi Negara Maju
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Ironi Kematian Prada Lucky: Disiksa, Anus Diolesi Cabai, Dipaksa Ngaku LGBT di Ruang Intel
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!