Suara.com - Perihal Bantuan Sosial (Bansos) sempat membuat ketegangan antarwarga di kawasan RT 06/RW 08 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Bahkan, ketegangan tersebut berujung aksi penganiayaan yang melibatkan anak ketua RT dan warga yang meminta sembako, Kamis (23/4/2020) sore.
Alhasil, polisi telah menetapkan dua orang tersangka, yakni Prita Aulia selaku anak Ketua RT dan Nur Ayni selaku warga. Kekinian, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai melalui proses mediasi oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Koja.
Rusli (65) warga setempat menuturkan insiden pertikaian itu yang dipicu karena sembako Corona. Awalnya Nur dan adiknya, Nurhayati datang ke rumah Ibu RT Prita untuk menanyakan sembako.
Saat itu, Rusli sempat melihat Nurhayati bersitegang dengan anak kandung Prita.
Rusli mengaku sempat menegur keduanya agar dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Hal tersebut dilakukan mengingat Rusli masih berkerabat dengan Nurhayati.
"Awal kejadian saya tidak tahu. Tahunya pas pulang kerja mereka sudah habis ngotot-ngototan, tapi belum berantem. Saya negor keduanya karena yang satu Nurhayati adik kandung istri saya, jadi saya bilang: sudah, pulang saja," kata Rusli di sekitar lokasi kejadian, Senin (4/5/2020).
Rusli mengatakan, dalam peristiwa ini pihak yang paling ngotot adalah , Nur Ayni, kakak Nurhayati. Bahkan, dia sempat meminta agar Prita menghiraukan ucapan Nur Ayni.
"Rupayanya, Nung (Nur Ayni) ini ngomong-nya agak kasar ke anak ibu RT si Prita. Tapi saya bilang ke Prita supaya pulang, pulang dia," sambungnya.
Meski demikian, Nur Ayni dan Nurhayati masih tetap ngotot. Ucapan Nur Ayni yang agak kasar disinyalir mendidihkan emosi Prita.
"Tapi karena si Nung sama Nurhayati masih ngotot ya sudah, terjadilah," kata Rusli.
Baca Juga: Sekap Istri Muda Selama Satu Tahun, Suami di Bogor Ditangkap Polisi
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, Nurhayati terlebih dulu datang ke kediaman Ketua RT. 06. Sebab, Nurhayati mengeluh tidak mendapat sembako.
"Kasus ini bermula saat warga bernama NH mengeluh tidak menerima bansos meski dia sudah lama tinggal di kawasan tersebut," ucap Budhi.
Rupanya, Ibu dari Prita menyarankan agar Nurhayati untuk pindah KTP. Pasalnya, Nurhayati sudah lama tidak tinggal di kawasan tersebut.
"Disampaikan bahwa warga tersebut sudah lama tidak tinggal di situ. Walaupun KTP-nya di situ ibu RT menyarankan untuk pindah," tambahnya.
Rupaya ucapan Ibu RT memancing emosi Nurhayati. Sontak, Nurhayati langsung mengajak sang kakak yang bernama Nur Ayni untuk datang ke rumah Ketua RT. 06.
"Dari pertemuan itu terjadi perdebatan namun sudah selesai. Hanya saja setelah perdebatan selesai justru kakak NH, yakni NA. Terjadi ketersinggungan khususnya dengan putri dari atas nama PA. Ada kata-kata yang mungkin dikeluarkan salah satu pihak yang mungkin membuat emosi," tutup Budhi.
Berita Terkait
-
Sempat Ditemani di RS, Guru Wanita Tertular Corona dari Pasien Sembuh
-
Masih Banyak yang Melanggar, Pengendara Aturan PSBB Bogor Belum Ditilang
-
Positif Corona, Jemaah Tablig Asal India Selama di Batam Tidur di Masjid
-
1.000 Pedagang Tes Swab Corona, Pasar Raya Padang Terpaksa Tutup
-
Jokowi: Awasi Ketat Kluster Pekerja Migran, Jemaah Tabligh dan Industri
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta