Suara.com - Gilead Sciences sebagai perusahaan yang membuat vaksin remdesivir dikabarkan telah mengirimkan ke Pemerintah Amerika Serikat. Semua vaksin yang dikirim merupakan donasi dari perusahaan tersebut.
Melansir AFP, CEO Gilead Sciences, Daniel O'Day mengatakan perusahaannya telah mendonasikan seluruh pasokan vaksin yang ada, sekitar 1,5 juta botol yang cukup untuk mengobati 100.000-200.000 pasien.
"Kami telah mengekspor untuk uji klinis dan untuk pengobatan," kata O'Day dikutip dari AFP.
"Dan kolaborasi kami dengan pemerintah sangat baik, kami sangat transparan dengan Pemerintah Amerika Serikat dan kami memiliki hubungan yang baik." tambahnya.
Pihak berwenang Amerika Serikat telah mengizinkan vaksin eksperimental tersebut untuk digunakan sebagai obat darurat untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Hasil uji klinis menunjukkan obat tersebut dapat memperpendek waktu pemulihan pada beberapa pasien.
Vaksin Remdesivir ini adalah obat pertama yang menunjukkan hasil positif ketika digunakan untuk mengobati COVID-19 sejak muncul pertama muncul di China akhir tahun lalu.
O'Day mengatakan pemerintah AS yang akan menentukan alokasi obat tersebut berdasarkan wilayah yang paling membutuhkan.
"Mereka akan mulai mengirim puluhan ribu paket perawatan pada awal minggu ini, dan disesuaikan dengan perkembangan di berbagai kota di Amerika Serikat," katanya.
O'Day juga mengatakan akan ada pasokan remdesivir yang lebih besar pada pertengahan tahun ini. Ia juga menyatakan belum ada larangan ekspor untuk vaksin ini.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Distribusi Vaksin Corona Harus Merata ke Seluruh Dunia
"Kami selaras dengan pemerintah AS untuk melayani pasien di Amerika Serikat, dan kemudian memastikan sebagai perusahaan global yang berbasis di Amerika Serikat, kami dapat melayani negara lain, " ungkapnya.
Remdesivir akan diberikan pada pasien melalui suntikan. Vaksin ini sudah melalui uji coba ke beberapa pasien dan menunjukkan hasil yang positif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bocoran Baleg DPR: Kenapa RUU Danantara dan RUU Kejaksaan Dihapus dari Prolegnas 2026?
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?