Suara.com - Sebanyak 18 orang buruh migran di India bersembunyi di dalam truk semen atau truk molen.
Mereka nekat melakukan hal itu demi bisa pulang ke rumah di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Para pekerja ini sudah bersembunyi selama 2 hari tanpa makanan di dalam truk pengaduk semen.
Dilaporkan The New Indian Express, Sabtu (2/5/2020), 18 buruh migran telah melakukan perjalanan sekitar 600 km.
Mereka dicegat oleh polisi di pos pemeriksaan di perbatasan Indore-Ujjain di Madhya Pradesh, India.
Rencananya, para buruh ini akan menuju ke Lucknow dari Mumbai, yang jaraknya hampir 1.400 km.
Petugas polisi Indore, Sunil Yadav mengatakan, "Salah satu polisi kami melihat sesuatu bergerak di dalam mixer raksasa dan segera memberi tahu pengemudi untuk menghentikan kendaraan yang berat itu."
"Setelah diperiksa drum mixer raksasa itu bukan hanya membawa satu orang, tetapi 18 pekerja di dalamnya meskipun mengalami panas yang menyengat," imbuh Yadav.
Semua buruh migran diminta untuk keluar dari drum mixer. Mereka kemudian dikumpulkan dengan tetap memastikan jaga jarak yang ama.
Baca Juga: Bayaran Mbah Minto Sekali Bikin Konten Naik, Makin Banyak yang Nonton
Berdasarkan laporan, para buruh ini diberi makanan oleh petugas lantaran mereka terlihat kelaparan.
"Semuanya diperiksa dan diuji oleh tim Departemen Kesehatan sebelum dibawa ke Sangam Garden di dekat pos pemeriksaan di Indore sampai ada perintah lebih lanjut," kata Yadav.
Para pekerja ini akan dikarantina. Setelah aturan lockdown atau pembatasan wilayah dicabut, mereka akan dikirim ke kota asalnya dengan kereta atau bus.
Sementara truk pengaduk semen itu disita oleh polisi. Menurut The New Indian Express, ini bukan kasus pertama buruh migran terdampar.
Terutama di Mumbai dan kota-kota industri yang berdekatan, para buruh menggunakan segala cara agar dapat pulang ke rumah di tengah pandemi. Mulai dari berjalan kaki hingga mengayuh sepeda setelah kehilangan pekerjaan karena lockdown.
Pada 30 April, seorang lelaki berusia 50 tahun mengayuh sepeda dari kota Bhiwandi, Maharashtra ke distrik Maharajganj. Ia meninggal saat sampai di distrik Barwani.
Berita Terkait
-
Mencoba Menyembunyikan Kebohongan, Balita Ini Bikin Warganet Geli
-
Viral Video Teman Ferdian Paleka yang Prank Sembako Sampah Dipukuli Warga
-
Hari Ini Malaysia Mulai Longgarkan Lockdown Corona
-
Virus corona: Nasib TKI di Inggris saat 'lockdown' - 'Tak bisa kerja, utang untuk makan membengkak'
-
Kisah Buruh Proyek Cilegon 3 Hari Terlantar karena PSBB Banten
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan