Suara.com - Karya terbaru seniman misterius Bansky terpampang di rumah sakit umum Southampton, Inggris.
Lukisan berwarna hitam putih itu menunjukkan seorang bocah lelaki sedang duduk bersanding tempat sampah berisi figur model beberapa pahlawan super.
Bocah itu terlihat mengabaikan figur model Spiderman dan Batman di tempat mainannya dan asyik bermain dengan figur pahlawan baru - seorang perawat perempuan.
Figur model perawat itu terlihat merentangkan satu tangannya mengarah ke depan, layaknya gaya Superman dalam sebuah misi.
Dia mengenakan masker, topi perawat dan celemek dengan emblem palang merah - satu-satunya elemen dalam lukisan yang berwarna merah.
Seniman yang hingga kini belum diketahui identitasnya tersebut meninggalkan catatan kepada para petugas medis, bertulis: "Terima kasih atas segala yang Anda lakukan. Saya berharap [lukisan] ini dapat membuat tempat ini sedikit lebih ceria, meskipun hanya berwarna hitam dan putih."
Lukisan ini akan tetap berada di rumah sakit Southampton sampai musim semi dan akan dilelang untuk penggalangan dana bagi para petugas layanan kesehatan di Inggris.
Paula Head, CEO dari University Hospital Southampton NHS Foundation Trust mengatakan: "Keluarga rumah sakit kami telah terkena dampak langsung dengan hilangnya anggota staf dan teman yang sangat
"Fakta bahwa Banksy telah memilih kami untuk menghormati kontribusi luar biasa yang dilakukan setiap orang di dan dengan layanan kesehatan Inggris, dalam waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya, adalah suatu kehormatan besar."
Baca Juga: Ngeri, Nikita Mirzani Punya Lukisan Bisa 'Hidup' Tapi Bawa Rezeki
Dia menambahkan: "Ini akan sangat dihargai oleh semua orang di rumah sakit, karena dalam aktivitas sibuk mereka bisa berisitirahat sejenak, merenung dan menghargai karya seni ini. Tidak diragukan lagi akan menjadi dorongan besar bagi semangat bagi semua orang yang bekerja dan dirawat di rumah sakit kami. "
Karya seni ini sekarang dalam bisa dinikmati oleh staf dan pasien rumah sakit umum Southampton.
Berita Terkait
-
Lockdown Bakal Dicabut, Warga Australia Masih Takut ke Luar Rumah
-
Ilmuan Temukan Mutasi Virus Corona yang Lebih Mematikan
-
11 Daftar Link Streaming Ngaji Bersama Ulama Besar Pengasuh Pesantren
-
Seluruh Transportasi RI Dibuka 7 Mei Besok Pasca Pembatasan Wabah Corona
-
Kasihan dengan PKL, Mojokerto Longgarkan Jam Malam saat Wabah Corona
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Wanti-wanti Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem, DPRD Pesimistis Jakarta Bebas Banjir, Mengapa?