Suara.com - Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Ujang Harmawan, membantah terjadi kericuhan saat pihaknya melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Pondok Labu, Jaksel.
Hal ini disampaikan Ujang saat menanggapi video penertiban PKL oleh petugas Satpol PP Jakarta Selatan berlangsung ricuh viral di media sosial.
Video berdurasi 26 detik viral di media sosial itu memperlihatkan petugas Satpol PP berpakaian coklat dan oranye terlibat tarik-menarik dengan dua orang yang sedang ribut. Petugas hendak melerai dua orang yang terlibat keributan pada saat dilakukan penertiban lapak pedagang.
Ujang mengatakan penertiban tersebut bagian dari upaya menciptakan ketertiban umum dan penegakan aturan.
"Bukan gimana-mana, namanya juga penertiban. Kita mengamankan supaya orang enggak ribut saja," kata Ujang.
Meski demikian, Ujang membenarkan penertiban tersebut benar dilakukan dalam rangka penegakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sekaligus ketertiban umum.
Pedagang yang ditertibkan adalah pedagang yang menjual barang di luar sektor yang dibolehkan seperti makanan dan alat kesehatan.
"Penertiban dalam rangka PSBB dan perapihan pasar, jadi kita tidak ada buat anarkis," kata Ujang.
Ujang juga membantah penertiban yang dilakukan oleh petugasnya secara arogan seperti yang terekam dalam video tersebut.
Baca Juga: Keluarga Kepala Dinas di Bondowoso Jadi Sumber Penularan Virus Corona
"Tidak ada arogan, itu karena mengamankan keamanan dan ketertiban di sekitar lingkungan pasar, mereka (pedagang) tidak terima," kata Ujang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya