Suara.com - Tidak semua penduduk di Indonesia bisa leluasa melakukan rapat online. Beberapa orang harus naik bukit atau memanjat pohon untuk mencari sinyal demi bisa rapat online. Seperti yang dilakukan Kepala Desa (Kades) di Desa Wolo Klibang, NTT ini.
Kades dan juga aparatnya di Desa Wolo Klibang, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, NTT ini harus memanjat pohon demi mencari sinyal internet supaya bisa ikut rapat online dengan Bupati Flores Timur, pada Jumat (8/5/2020).
Diberitakan Terkini.id -- jaringan Suara.com, Selasa (12/5/2020), Kades Wolo Klibang, Anselmus Sili mengatakan bahwa ia bersama sekretaris dan anggota BPD dijadwalkan ikut rapat online dengan Bupati Flores Timur.
Agenda rapat tersebut adalah untuk membahas penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Flores Timur. Tapi karena di desanya belum terhubung dengan internet, maka mereka memanjat pohon di salah satu lokasi yang letaknya satu kilometer dari Desa Klibang untuk mendapatkan sinyal.
Rapat koordinasi tersebut berlangsung selama dua jam, dengan kata lain Kades dan aparatnya ini dua jam ada di atas pohon.
Kades Wolo Klibang ini juga mengungkapkan bahwa selama ini warga memang terisolasi karena sulitnya jaringan internet dan telepon. Warga biasanya harus menempuh jarak satu kilometer dengan jalan kaki atau berkendara untuk bisa mendapat sinyal telepon.
Anselmus Sili berharap di tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten Flores Timur bisa bekerja sama dengan pihak terkait untuk membangun BTS di desanya.
Agus Boli selaku Wakil Bupati Flores Timur pun menanggapi hal ini. Menurutnya, pemda sudah menyurati Kemkominfo untuk mendatangkan tower mini.
Tower mini sudah dipasang di sejumlah desa, yakni Desa Titehena di Kecamatan Solor Barat, Desa Puhu di Kecamatan Adonara Timur, Desa Latonliwo di Kecamatan Tanjungbunga, dan Desa Lewoawang di Kecamatan Illebura.
Baca Juga: EDAN! Wakil Ketua DPRD Trenggalek Dapat Bansos Corona Orang Miskin
Pemda juga disebutkan sudah meminta pihak Telkom agar membangun tower.
Wakil Bupati Flores Timur ini mengungkapkan bahwa memang masih ada satu-dua desa yang susah sinyal.
Berita Terkait
-
OJK Ingin Perbankan Sokong Kredit untuk Ekonomi Kelautan di NTT
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia