Suara.com - Rumah NF (15), gadis pembunuh bocah berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, ternyata sudah ditinggal pergi seluruh keluarganya saat peristiwa keji itu terkuak awal Maret 2020.
Ketua RT4/RW6 Sawah Besar, Sofian mengatakan ayah NF, Ridwan sempat menghubungi dirinya memberi tahu bahwa mereka pindah ke daerah Kemayoran agar dekat dengan tempat kerja sekaligus dekat dengan Kantor Polres Jakarta Pusat untuk mengurus kasus anaknya.
"Dia telepon ke saya sebulan yang lalu, memang rezekinya lagi begini, jadi di rumah yang ini, dia sempat mengambil barang-barang kerjaannya saja, kayak bor buat bengkel-bengkel, supaya dekat dengan Polres Kemayoran, jadi urusan BAP dekat ke sana," kata Sofian kepada Suara.com, Kamis (14/5/2020).
Menurut Sofian, Ridwan belum sempat bertemu dengannya atau sekadar membersihkan rumah sejak kejadian itu, sehingga rumah 2 lantai di gang kecil itu masih ada barang-barang di dalamnya.
Atas kesepakatan warga, Sofian kemudian meminta izin kepada polisi agar garis polisi dicopot dan mempersilahkan warga membersihkan rumah agar tak jadi sarang penyakit.
"Kita izin dulu dibuka semua, biar hawa-hawanya keluar, bak mandi semua dikuras takut sarang nyamuk, lampu dinyalain, karena dari ibu korban katanya kelihatan kalau gelap, jadi yaudah dinyalain, udah dibersihin semua," ucapnya.
Ridwan dalam percakapan via telepon itu juga menyatakan tidak akan kembali ke rumah warisan orang tuanya itu, sebab kasus ini telah mencoreng rumah tersebut.
"Dia cuma ngomong saja 'kayaknya saya berat nih pak RT mau tinggal disana lagi, anak juga gimana nanti sekolah', saya bilang 'terserah Pak Ridwan', tapi memang secara psikologis pasti ke situ ya, makanya dia mau ketemuan sama saya, cuma kondisi kayak begini lagi corona," lanjutnya.
Untuk diketahui, fakta baru terkuak di balik kasus pembunuhan yang dilakukan gadis remaja berinisial NF (15) kepada bocah berinisial APA (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat tempo lalu.
Baca Juga: Kisah Gadis NF, Diperkosa Paman dan Eks Pacar Hingga Sadis Bunuh Bocah
Gadis remaja yang membunuh bocah dengan cara ditenggelamkan ke bak air itu ternyata merupakan korban kekerasan seksual oleh 3 orang terdekatnya: 2 pamannya sendiri, dan 1 lagi pacarnya.
Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang menyebut NF juga berstatus sebagai korban kekerasan seksual.
Harry mengungkapkan, berdasar hasil pemeriksaan fisik dan psikologis yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, NF diketahui dalam keadaan hamil.
Menurut Harry, usia kandungan NF telah memasuki 14 minggu.
"(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh 3 orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu" ungkap Harry.
Harry menyampaikan kekinian NF tegah menjalani proses layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani seraya menunggu proses peradilan terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Di lain sisi, Harry meminta pihak kepolisian turut menyelidiki adanya kasus kekerasan seksual yang dialami NF.
Sebelumnya, warga Jakarta sempat dihebohkan dengan kasus pembunuhan terhadap bocah berinisial APA di Sawah Besar yang dilakukan NF. Aksi pembunuhan itu terjadi saat korban main ke ruimah pelaku pada Kamis (5/3/2020).
NF membunuh korban dengan cara menggelamkannya ke bak mandi saat disuruh mengambil mainan. Setelah tak bernyawa, NF menyumpal dan mengikat mayat bocah perempuan itu dalam lemari kamarnya.
Kasus ini terkuak setelah NF menyerahkan diri ke kantor polisi, Jumat (6/3/2020).
Berita Terkait
-
Kisah Gadis NF, Diperkosa Paman dan Eks Pacar Hingga Sadis Bunuh Bocah
-
Hamil Akibat Diperkosa, Fakta Baru NF Bikin Kaget Ketua RT di Sawah Besar
-
NF yang Simpan Mayat Bocah Tetangga di Lemari Diperkosa 2 Paman dan Kekasih
-
Geger Gadis Pembunuh Balita Pernah Diperkosa, Keluarga Hilang Tanpa Jejak
-
Hamil Besar, Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar Pernah Diperkosa 3 Orang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu