Suara.com - Seorang pilot kargo Amerika Serikat yang mengaku bersikap keliru dengan melanggar perintah karantina untuk membeli suplai medis menjadi orang asing pertama yang dipenjarakan di Singapura terkait kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona, kata pengacaranya, Jumat (15/5).
Pilot FedEx, Brian Dugan Yeargan (44 tahun), dari Alaska, dihukum empat pekan penjara, Rabu (13/5), setelah ia mengaku bersalah meninggalkan kamar hotelnya selama tiga jam untuk membeli sejumlah masker dan termometer, kata pengacara pembelanya, Ronie Tan.
Singapura merupakan salah satu pusat wabah terbesar di Asia. Negara kota yang kecil itu memiliki 26.000 kasus virus corona. Lebih dari 90 persen mereka yang tertular adalah pekerja asing yang tinggal di asrama-asrama buruh yang padat.
Meski baru-baru ini mulai melakukan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial, Singapura masih memberlakukan hukuman keras bagi mereka yang melanggar aturan karantina, tidak menggunakan masker di tempat umum, atau tidak mematuhi ketentuan-ketentuan social distancing.
Pelanggar aturan karantina bisa dipenjarakan hingga enam bulan, dikenai denda hingga 7.000 dolar AS atau keduanya.
Tan mengatakan Yeargan dan dua copilotnya dibawa ke sebuah hotel bandara untuk menjalani karantina 14 hari sejak kedatangannya dari Sidney tanggal 3 April. Karantina itu wajib karena dalam dokumen deklarasi kesehatan mereka, mereka menyatakan sempat berada di China, Hong Kong, Makau, Jepang dan AS dalam periode dua pekan sebelum kedatangan, kata Tan.
Sejumlah pejabat kesehatan yang mengawasi Yeargan mendapati dia menghilang dari kamar hotelnya pada 5 April. Yeargan mengatakan di pengadilan, ia naik kereta ke pusat kota untuk membeli termometer dan beberapa boks masker sebelum ia dijadwalkan terbang pulang tanggal 6 April.
Tan mengatakan Yeargan membutuhkan supai medis itu karena kehabisan suplai itu di rumahnya di AS dan istrinya saat ini sedang sakit. Istri Yeargan mengalami gangguan pernafasan namuan teruji negatif untuk virus corona, Maret lalu.
Sumber: VOA
Baca Juga: Singapura Pakai Robot Anjing Ingatkan Jaga Jarak, Bisa 'Ngomong' Lho!
Tag
Berita Terkait
-
Singapura Pakai Robot Anjing Ingatkan Jaga Jarak, Bisa 'Ngomong' Lho!
-
Singapura Tunda Keberangkatan Jemaah Haji ke 2021, Indonesia belum pasti
-
793 Kasus Baru Virus Corona, Singapura Peringkat Pertama di Asia Tenggara
-
Buka Jasa saat Lockdown, Tukang Pijat Plus-plus Ini Didenda Rp 220 Juta
-
Langgar Aturan Tinggal di Rumah, Pilot Dipenjara Gegara Beli Masker
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!