Berpenampilan seperti perempuan tidak akan berdampak pada keluarganya - yang kehidupannya sudah cukup sulit.
"Ayahku lelaki macho," kata Monica. "Dia tidak membutuhkan alasan untuk memukuli saya, dua saudara perempuan saya, atau ibu kami."
Monica berangsur-angsur mulai mengatur rambutnya seperti seorang perempuan dan mengenakan pakaian yang lebih pas di badannya.
Di sekolah dia diejek karena penampilannya yang feminin, jadi dia selalu menjaga dirinya sendiri. Setidaknya saudara perempuan dan ibunya selalu mencintainya.
Kemudian, ketika dia berusia 14 tahun, ayahnya meninggal secara tak terduga dan keluarganya kehilangan satu-satunya sumber penghasilan mereka.
Monica merasa dia harus membantu keluarga. Dia mendengar bahwa ada permintaan untuk pekerja seks transgender di Panama City dan uang yang dihasilkan lumayan.
Monica, masih anak-anak saat itu, memutuskan bahwa itu akan menjadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Di toko yang menjual bahan makanan, pemilik toko meminta maaf dan menjelaskan kepada Monica bahwa itu bukan keinginannya untuk memintanya pergi. Permintaan itu datang langsung dari polisi.
Meski pekerjaan seks di Panama legal, itu tidak berarti tanpa stigma, dan Monica mengatakan polisi di lingkungan telah mengejeknya selama bertahun-tahun. Mereka meneriakkan kata-kata homofobia dan transfobia ketika ia pergi bekerja.
Baca Juga: Ferdian Paleka Ditahan, ICJR Desak Polisi Bantu Pemulihan Transpuan
Pada usia 38, dia sudah mengalami hinaan itu selama 24 tahun.
"Banyak orang trans bekerja sebagai pekerja seks di kota ini," kata Monica. "Apakah ini pilihan pertama kami? Tidak, tapi ini biasa dan itu artinya saya bisa mengurus keluarga saya."
Sejak lockdown dimulai, pekerjaan terhenti, dan keuangannya semakin sulit.
Delapan anggota keluarga berbagi rumah. Kedua saudara perempuannya memiliki anak, totalnya sebanyak empat orang.
Kedua saudara perempuannya itu lajang, yang satu baru-baru ini meninggalkan hubungan yang dipenuhi kekerasan, dan yang satunya tidak bekerja. Begitu juga ibu Monica.
Setibanya di rumah, telepon Monica dipenuhi pesan WhatsApp.
Berita Terkait
-
Kubur Jenazah Pasien Diam-diam, Nikaragua Tutupi Jumlah Kasus Covid-19
-
Yang Berbeda soal Permainan Anak-anak saat New Normal Usai Wabah Corona
-
Batal Resepsi, Pengantin Ini Rayakan Pernikahan dengan Bantu Orang Miskin
-
Disentil Obama soal Corona, Donald Trump: Dia Presiden yang Tidak Kompeten
-
Ironis! Presiden Brasil Turun ke Jalan, Ikut Protes Anti-Lockdown
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!