Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim sebanyak 60 persen orang Jakarta di rumah selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota sejak diterapkan 10 April lalu sampai hari ini. Ini diklaim berdasarkan riset.
Ia mengatakan antusias masyarakat untuk tak bepergian ke luar rumah cukup tinggi. Anies mengatakan data ini diperoleh berdasarkan penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Peneliti menggunakan data berbasis HP untuk menilai pergerakan masyarakat. Dari data yang dipaparkan, Anies mengatakan tren masyarakat berdiam di rumah demi menghindari penularan virus corona Covid-19 sudah terjadi sejak awal Maret 2020.
"Data menunjukkan bahwa mulai awal pertengahan Maret, terjadi peningkatan orang yang berada di rumah saja," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Anies menyebutkan saat masuk April atau awal PSBB, trennya meningkat sampai 60 persen. Ia bahkan mengklaim ini merupakan catatan paling tinggi di pulau Jawa.
"Angka ini melonjak signifikan dari sekitar 40an menjadi 60 persen. Di antara seluruh provinsi di Jawa, lompatan di Jakarta paling tinggi," jelasnya.
Dampak dari masyarakat yang mayoritas berada di rumah, kata Anies, adalah berkurangnya tingkat penularan virus corona Covid-19. Dalam waktu dua pekan, sudah terlihat adanya penugurangan tingkat penularan.
"Kalau orang yang berada di luar makin banyak, maka kita bisa prediksikan 2 minggu kemudian, 10 hari sampai 2 minggu kasusnya akan meningkat," jelasnya.
Pada Maret 2020, Anies menyebut tingkat penularan adalah 4. Dalam artian satu orang positif bisa menulari 4 orang lainnya.
Baca Juga: Anies: Lebaran di Rumah Biar PSBB Jakarta Berakhir
Namun dengan makin banyaknya orayny di rumah, maka tingkat penularannya menurun di April jadi di angka 1. Ia berharap angka ini terus menurun ke depannya.
"Jadi semenjak pertengahan April sampai dengan sekarang, ini sudah berhasil turun hingga sekitar 1. Jadi angka Reproduction (r0) kita bergerak di sekitar angka 1 (dalam beberapa waktu terakhir). 1,11 (per 17 Mei)," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian