Suara.com - Sebanyak 182 warga negara Indonesia (WNI) yang tiga bulan lamanya terjebak lockdown virus Corona di Pakistan, berhasil pulang lewat repatriasi mandiri.
Menurut keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad, para WNI menginjakan kaki di Tanah Air pada Selasa (19/5/2020).
Mereka dipulangkan menggunakan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) melalui bandar udara Islamabad.
182 WNI terdiri dari 136 anggota Jemaah Tabligh (JT), 17 mahasiswa, 13 santri, dan 16 wisatawan.
Selain WNI, penerbangan ke Indonesia itu juga turut mengangkut empat warga negara asing (WNA).
Tiga diantaranya adalah warga Pakistan beristri WNI dan satu lainnya adalah santri asal China di Pesantren Temboro, Magetan, Jatim.
"Total penumpang sebanyak 186 orang yang terdiri dari 182 WNI dan 4 WNA. Keempat WNA tersebut adalah pemegang KITAS/KITAP," kata Duta Besar RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri.
Proses kepulangan WNI dari Pakistan disebut KBRI Islamabad tidaklah mudah. Terdapat proses berliku lantaran Pakistan menerapkan kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.
Penawaran KBRI untuk repatriasi mandiri dengan maskapai PIA pada akhirnya disambut WNI. Harga penerbangan yang murah, yakni Rp6,8 juta perkepala, plus jaminan kepastian berangkat jadi faktor utama.
Baca Juga: Bogor Hujan Deras, Debit Air Bendungan Katulampa Normal
Sebelumnya, para WNI yang merupakan karyawan di pabrik tembakau Pakistan sempat mengakomodir kepulangan menggunakan maskapai Qatar Airways. Namun, harga yang dipatok terlampau mahal, yakni Rp55 juta perkepala.
“Kami menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pihak, baik otoritas Pakistan, pengelola Markaz JT di Raiwind dan Islamabad, kampus dan mahasiswa IIU, pengelola Markaz JT di Ancol, juga WN Pakistan (friends of Indonesia), untuk memastikan repatriasi mandiri ini berhasil," ujar Iwan.
Repatriasi mandiri yang digalang KBRI Islamabad disambut gembira oleh para WNI. Mereka senang akhirnya bisa kembali berjumpa keluarga setelah berbulan-bulan lamanya terjebak di negeri orang.
“Kami sudah rindu tanah air dan bertemu keluarga, lebih-lebih ingin merasakan suasana puasa dan lebaran di kampung halaman," ujar Sugeng salah seorang WNI.
Dalam proses repatriasi mandiri, KBRI Islamabad turut membentuk Satgas terkait Covid-19 yang dikomandani Athan RI, Kolonel Kav. Dody Muhtar Taufik.
Tujuan pembentukan Satgas itu adalah untuk melindungi WNI dan penumpang lain selama proses repatriasi berlangsung. Satgas KBRI menyediakan kendaraan dari titik berangkat WNI menuju bandar udara Islamabad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman