Suara.com - Seorang ibu hamil 7 bulan rela memberikan bayinya ke orang lain jika sudah lahir. Alasannya, si ibu tidak akan mampu menghidupi anaknya setelah di PHK saat wabah virus corona.
Ibu hamil ini sebelumnya karyawan sebuah bar yang ditutup pemerintah Batam saat wabah virus corona. Karyawan bar harus dirumahkan tanpa gaji. Selama dua bulan tutup dan tak mendapat penghasilan, para karyawan tersebut kesulitan untuk memenuhi biaya hidup.
Selain di ibu hamil itu, 80 persen staf bar yang dirumahkan tidak mendapat bantuan dari pemerintah, terutama karyawan yang tinggal di kos-kosan umum, dan tidak memiliki identitas. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kampung Bule Family (KBF), sekaligus owner Stampvol Bar, Richa Rahman.
Menurut Richa, tidak hanya di Kampung Bule, dari survei yang dia lakukan, karyawan bar di Marina city, dan karyawan kafe di Batu Aji juga mengalami hal serupa.
"Mereka memang ada sebagian yang dapet bantuan, tapi hanya gelombang pertama saja atau gelombang kedua saja, dan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, karena bantuan tersebut dibagi rata sama teman-temannya yang tidak mendapatkan," kata wanita yang akrab disapa Icha tersebut, Selasa (19/5/2020).
Selain harus berbagi dengan teman senasib, Richa mengungkapkan banyak karyawan bar yang single parent atau janda dan memiliki anak lebih dari satu. Mereka harus memberi makan anak dan tetap berbagi dengan teman yang kurang beruntung.
Bahkan saat ini seluruh karyawan bar tidak lagi memiliki handphone karena sudah dijual untuk kebutuhan makan sehari-hari.
"Ada satu karyawan yang hamil tujuh bulan mau ngasih anaknya dalam kandungan ke orang karena tidak ada biaya untuk makan dan mengurus bayi," ujar Richa.
Berbagai usaha dilakukan oleh karyawan bar tersebut untuk tetap bisa bertahan hidup. Mulai dari mencari kerang hingga kerja serabutan jika tenaganya dibutuhkan walau hanya diupah Rp 10 ribu.
Baca Juga: Pesan Tontowi Ahmad untuk Apriyani Rahayu Cs: Harus Punya Mindset Juara
Namun usaha yang telah mereka lakukan untuk bertahan hidup, masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan perut, pasalnya mereka saling menumpang makan ditempat karyawan lain yang memiliki beras.
Selama dua bulan mereka harus menunggak uang kos, dan terancam dikeluarkan jika tidak bisa membayar kos.
"Kami dari owner Bar juga terus berusaha untuk membantu sebisa kami, tapi kami pun tidak bisa mengcover semua, karena kami memiliki beban kewajiban yang harus dibayar walaupun bar tidak berjalan," sebutnya.
Icha berharap, keputusan pemerintah dari penutupan Bar dan Kafe harus diiringi solusi. Setidaknya perhatian terhadap karyawan yang terdampak.
Terlebih keputusan penutupan dinilai mendadak sehingga owner tidak memiliki persiapan untuk keberlangsungan karyawan selama penutupan operasional tersebut.
Dia pun berharap keputusan pemerintah untuk mulai menormalkan kembali perekonomian pada pertengahan Juni juga berlaku untuk Bar dan Kafe.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Berkontribusi bagi Keamanan dan Kesejahteraan, BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK
-
Kalah Praperadilan, Kubu Nadiem 'Sentil' Hakim Cuma Hitung Alat Bukti Tidak Uji Substansi
-
Tragis! Mahasiswa Unpad Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Mobil Hangus Terbakar
-
Dorong Pengembangan Energi Hijau, Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangan PLTP Hululais & Kepahiang
-
Tak Akan Kunjungi Israel, Ternyata Begini Agenda Asli Presiden Prabowo Usai KTT Perdamaian Gaza