Suara.com - Guru besar Biologi Universitas Negeri Malang Profesor Mohamad Amin menilai mutasi virus Corona Covid-19 yang begitu cepat membuat pandemi ini tidak bisa diputus, dan menyulitkan pembuatan vaksin serta obatnya.
"Berdasarkan tinjauan ilmu virologi, penyebaran pandemi Covid-19 ini tidak bisa diputus karena mutasi virus yang sangat cepat, sehingga dapat menimbulkan varian-varian baru virus," ujar Mohamad Amin dalam seminar daring di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Dia menjelaskan bahwa dari tinjauan ini juga tampaknya akan sulit untuk membuat vaksin maupun obat anti-virus, mengingat virus ini selalu bermutasi melahirkan varian-varian baru akan menyulitkan peneliti maupun ahli kesehatan untuk membuat desain obatnya.
"Desain obat harus fix atau permanen sebelum dibuat, ketika ada sedikit perubahan maka harus dilakukan desain yang baru," katanya dikutip dari Antara, Jumat (22/5/2020).
Dengan demikian, Amin menilai, cara terbaik untuk menjalani kehidupan New Normal, jika vaksin sulit ditemukan, adalah melakukan pencegahan agar tidak terlalu banyak orang masuk rumah sakit hingga melebihi kapasitas akibat Covid-19.
"Dengan demikian perlu menjalankan langkah-langkah preventif agar masyarakat yang masih sehat tidak terinfeksi Covid-19. Selain itu langkah lainnya yang perlu dilakukan adalah membuat orang sakit atau positif Covid-19 segera sembuh," ujar Mohamad Amin.
Dalam paparannya, dia menyampaikan bahwa kehidupan New Normal mendorong masyarakat harus beralih atau move on dengan mengubah pola pikir dan kebiasaannya.
Sebab, kata Amin, tidak perlu berharap hilangnya virus corona dengan memutus mata rantai penularan 100 persen.
Masyarakat harus bisa menerima bahwa mereka tidak bisa lagi hidup normal kembali seperti semula pascapandemi Covid-19.
Baca Juga: Ini Penyebab Bentrokan Ormas PP dan PSHT di Bekasi
"Bagaimana cara cerdas menata kehidupan Normal Baru atau New Normal adalah kebiasaan-kebiasaan positif baru seperti kerja dari rumah, menggunakan masker dan menjaga jarak yang sudah kita lakukan untuk bertahan selama pandemi Covid-19. jangan ditinggalkan," kata Mohamad Amin.
Selain itu Guru besar Biologi itu juga menambahkan bahwa warga perlu menjadi masyarakat yang cerdas dengan memiliki wawasan ilmu dan pengetahuan, percaya diri atas ilmu yang diperoleh dan selalu mencari serta mengeksplorasi wawasan baru agar dapat berinovasi dan lebih produktif.
Kendati demikian, lanjut dia, program kebijakan dalam menangani dan mencegah meluasnya penyebaran Covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menjaga jarak sosial harus tetap dilanjutkan.
"Target saat ini bukan memberantas virus melainkan menekan jumlah orang yang terinfeksi bersamaan serendah mungkin. Kalau nanti semakin banyak yang terinfeksi maka pelayanan kesehatan di Indonesia akan sangat kewalahan, dan kalau yang terinfeksi Covid-19 tidak segera mendapat pelayanan kesehatan maka proses penyembuhannya tidak cepat," ujar Mohamad Amin.
Berita Terkait
-
Madu Diharapkan Bisa Jaga Imunitas Tenaga Medis Selama Pandemi
-
Jawab Kritik JK Soal Berdamai dengan Covid, Begini Penjelasan Istana
-
Jepang Akan Cabut Status Darurat Covid-19 di 3 Prefektur Ini
-
Viral Pasien Diduga Covid-19 Kabur di Jogja, Ini Penjelasan Gugus Tugas
-
Makassar Masuk Era New Normal, PSBB Virus Corona Tak Diperpanjang
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan