Suara.com - Kisah fotografer yang menemukan keintiman dengan para tetangganya saat pandemi Covid-19 Melawan pandemi Flu Spanyol tahun 1918: Kisah orang menghadapi wabah dengan menyantap bubur hangat, mengenakan masker, dan menghirup udara segar Virus corona: Hari-hari janggal di London timur - kisah fotografer yang mengabadikan situasi lockdown
"Rasanya seperti video yang Anda lihat tentang apa yang terjadi sesaat sebelum tsunami melanda - ketika air laut surut dan semuanya menjadi sangat sunyi."
Kata-kata itu terlontar dari seorang konsultan Dr Ami Jones saat dia menggambarkan ketenangan sebelum badai virus corona menghadang di Unit Terapi Intensif (ITU) di Rumah Sakit Nevill Hall di Abergavenny, Monmouthshire, Inggris.
Dan ketika dihantam wabah Covid-19, rekannya yang sesama staf layanan kesehatan Inggris (NHS), Glenn Dene, berada di sana untuk mengabadikan semua momentum dengan kamera.
Foto-foto yang dia abadikan mengungkap momen-momen kelembutan, keakraban, tantangan profesional dan berbagai kecemasan yang dialami setiap orang, ketika tim medis berjuang melawan pandemi.
Foto-foto Dene akan disajikan dalam sebuah buku yang dia dan Dr Jones terbitkan berjudul Behind the Mask.
Buku tersebut berisi sekitar 100 foto, mengungkap berbagai momen seperti ketegangan, momen yang menyentuh, dan terkadang menakutkan di dalam ruang ITU di rumah sakit Abergavenny.
Dr Jones mengatakan pandemi itu, semoga, merupakan "pengalaman sekali-kalinya dalam satu generasi" yang perlu didokumentasikan.
"Kecuali kamu berada di balik pintu tertutup itu, kamu tidak akan pernah melihat seperti apa rasanya," katanya.
Baca Juga: Kisah Lebaran Tim Medis COVID-19, Wajib Pakai APD, Tak Ada Baju Baru
"Saya tahu ada beberapa film dokumenter di televisi, namun saya pikir bagi orang-orang yang tinggal di rumah, yang mereka lihat hanyalah potongan-potongan tayangan di televisi serta angka dan jumlah kematian," tambahnya.
"Jadi, saya pikir untuk benar-benar menunjukkan kepada mereka apa yang sedang terjadi dan apa yang dialami staf - tetapi yang lebih penting, kemalangan yang dialami para pasien serta keluarganya - itu hal yang sulit untuk diabadikan."
‘Meninggal sendirian adalah hal yang mengenaskan’: Kisah perawat yang menangani pasien virus corona di rumah sakit Italia 'Kami harus memilih pasien mana yang dirawat atau tidak rawat, layaknya ketika perang' Kisah lima perawat di empat benua yang memerangi Covid-19: 'Saya bangga dengan pekerjaan saya'
Sebagai salah seorang prajurit cadangan, Dr Jones sudah dua kali pergi ke medan perang di Afghanistan.
Dia mengatakan "banyak kesamaan" antara tekanan selama bekerja di zona perang dan melawan Covid-19 di garis depan.
"Persahabatan dan sikap yang bisa dilakukan staf mengingatkan pada apa yang biasa saya lakukan dengan rekan-rekan militer saya," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bisa Bebas Kamis Besok Berkat Rehabilitasi Prabowo
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!
-
Gus Tajul kepada Gus Yahya: Kalau Syuriah PBNU Salah, Tuntut Kami di Majelis Tahkim
-
DPRD DKI Coret Pasal Larangan Jual Rokok 200 Meter dari Sekolah, Kemendagri Jadi Penentu
-
Mendagri Terima Penghargaan dari Detikcom: Berhasil Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi Daerah
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU